KUPANG, beritalima.com – Gubernur NTT Frans Lebu Raya menyerahkan penghargaan kepada Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) NTT Naek Tigor Sinaga, Jumat (12/7).
Penghargaan itu terkait perannya dalam pengendalilan inflasi di daerah itu selama lima tahun berturut-turut.
BI NTT juga berkontribusi dalam pengembangan ekonomi kreatif yakni pengembangan klaster rumah tenun yang tersebar di Kota Kupang, Sumba Timur, dan Belu. Penenun yang telah bergabung mencapai 222 penenun, seperti dilansir dari lintasntt.com, Sabtu (14/6).
Rencananya, penenun akan turut memamerkan hasil karyanya di Jakarta Convention Center (JCC) pada tanggal 20 Juli 2018. Pameran lainnya yang diikuti penenun dari klaster BI antara lain ‘Karya Kreatif Indonesia, Sunda Kecil Expo, Inacraft, dan Syariah Economic Festival (SEF).
Omzet yagng diperoleh dari setiap keikutsertaan dalam pameran mencapai ratusan juta rupiah. “Ini sering kami lakukan demi meningkatkan ekonomi kreatif masyarakat NTT,” katanya.
Menurutnya kampung juga menjadi destinasi wisata maupun destinasi pendidikan, sangat penting bagi pembangunan ekonomi masyarakat di kawasan-kawasan wisata.
Terkait pengendalian inflasi, pada 2013, inflasi NTT mencapai 8,41% (yoy), berhasil diturunkan menjadi 7,76% (yoy) pada 2014, dan diturunkan lagi menjadi 4,92% (yoy) pada 2015.
Selanjutnya dalam dua tahun terakhir, inflasi di daerah itu terus menurun yakni menjadi 2,38% (yoy) di 2016 dan pada 2017 turun lagi menjadi 2% (yoy). Capaian itu menjadikan NTT sebagai provinsi terbaik dalam mengendalikan inflasi diantara provinsi lainnya di kawasan timur Indonesia.
“Penurunan angka inflasi ini berkat kerja sama antara BI dengan sejumlah organisasi perangkat daerah di bawah kepemimpinan Gubernur NTT Frans Lebu Raya,” tambahnya.
Menurutnya, BI NTT memberikan masukan kepada pemerintah terkait peran BI dalam hal memitigasi risiko-risiko dan upaya-upaya dalam mengendalikan inflasi. (*/Ang)
