Suksesi Pengganti Risma, G.W. Thody: Harus Yang Bisa Membuat Surabaya Lebih Bagus

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Suksesi tentang pengganti Risma Tri sebagai Walikota Surabaya, Jawa Timur, terus menggelinding bak bola saju.

Terbaru, pengusaha asal Surabaya, G.W. Thody tim penjaring Bakal Calon akan segera komunikasi kan hal itu dgn beliau. Tim inisiator penjaring, berpendapat sosok pengganti Risma harus bisa membuat Surabaya yang sekarang sudah
bagus menjadi lebih bagus lagi. Pendapat ini dinilai wajar karena saat ini Surabaya sering mendapatkan
penghargaan bergengsi. Mulai dari level nasional hingga internasional.

“Sehingga penerusnya harus cerdas, memiliki daya juang yang tinggi dan teliti dalam memimpin
Surabaya. Kriteria tersebut ada dalam sosok Irjen. Pol. (Purn) Drs. Machfud Arifin, S.H,” kata G.W. Thody.

Bukti nyata kerja Mahfud, menurutnya, tidak perlu diragukan lagi. Karena purnawiran Polri ini terbukti mampu merombak Polda Jawa Timur menjadi lebih
bagus dan nyaman dari sebelumnya.

“Beiau merenovasi rumah dinas Kapolda, halaman Polda Jatim, ruang kerja Kapolda, membangun gedung patuh enam lantai, ruang rawat inap RS Bhayangkara, UGD Bhayangkara, kompleks Polda, monumen Polri dan
membangun gedung command center yang merupakan pusat cctv. Sehingga bisa mengetahui daerah macet dan menugaskan polisi untuk mengantisipasinya. Dalam waktu 18 bulan saja, beliau sudah membuat Polda menjadi lebih nyaman bagi masyarakat dan anggota polisi yang bertugas. Ini merupakan bukti bahwa pak Machfud mempunyai sikap kerja yang sangat baik, humanis, totalitas dalam
mengemban tugas,” tandasnya.

Tak hanya itu. Sosok punawirawan Pati ini juga cerdas dan mempunyai pengaruh cukup besar, karena banyak teman dari semua kalangan.

Pemilihan ini bukan tanpa alasan. Ini dilakukan karena respon masyarakat pun positif dan menyambut baik rencana ini meskipun pemberitahuan tersebut hanya melalui platform media sosial. Namun untuk mewujudkan semua rencana kita, harus mempunyai ‘tunggangan’. Apakah itu lewat parpol atau secara independen. Karena jalur pendafataran DPD sudah di tutup,” tuturnya.

Apabila memilih jalur independen, ungkapnya, maka harus bisa mengumpulkan 138.500 KTP yang tersebar di 16 kecamatan.

“Tentu jalur independen sangatlah beresiko. Karena jumlah penduduk Surabaya tahun 2018 terhitung sebanyak 3.094.732 jiwa. Apabila nanti kita menggunakan jalur ini, maka dari sekitar 3 juta jiwa yang sudah pasti memilih pak Mahfud hanya 138.500, Tapi apabila kita memilih jalur partai, maka besar kemungkinan pendukung akan melonjak drastis,” paparnya.

Hingga saat ini, satu-satunya jalur partai yang terbuka lebar adalah PDIP. Karena PDIP belum memutuskan siapa calon yang akan di tunjuk oleh DPP pusat. Dan syarat untuk bisa dicalonkan oleh PDIP adalah memiliki kartu tanda anggota. (Red)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *