PONOROGO, beritalima.com – Ribuan warga memadati Lapangan Desa Ngrayun, Kecamatan Ngrayun, Kabupaten Ponorogo, dalam acara Campursari Guyon Maton dan Percil Cs yang digelar pada Rabu malam (12 November 2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari program sinergitas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur bersama DPRD Provinsi Jawa Timur, yang dalam hal ini bekerja sama dengan Dr. H. Suli Da’im, SM., S.Pd., MM, Anggota Komisi E DPRD Jatim dari Fraksi PAN, daerah pemilihan IX.
Acara yang terbuka dan gratis untuk umum ini bertujuan untuk melestarikan budaya lokal sekaligus memberdayakan para seniman daerah agar terus berkarya di tengah perkembangan zaman.
Dalam sambutannya, Dr. H. Suli Da’im menegaskan pentingnya menjaga eksistensi kesenian tradisional sebagai bagian dari identitas bangsa.
“Campursari, wayang, dan karawitan adalah warisan leluhur yang sarat nilai dan makna. Kita tidak boleh membiarkan budaya ini hilang di tengah gempuran budaya modern. Kegiatan ini menjadi salah satu cara kita menjaga roh budaya Jawa agar tetap hidup di masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan bahwa DPRD provinsi Jawa Timur berkomitmen mendukung kegiatan pelestarian budaya melalui sinergi dengan dinas dan masyarakat.
“Dukungan kami tidak hanya secara moral, tetapi juga melalui kebijakan dan anggaran yang berpihak pada pelestarian budaya serta pemberdayaan seniman lokal. Kami ingin seniman daerah punya ruang untuk tampil dan berdaya,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jawa Timur, Evy Afianasari, S.T., M.Ma, menyampaikan apresiasi atas antusiasme masyarakat dalam menyambut kegiatan ini.
“Kami ingin menghadirkan hiburan yang sekaligus mengedukasi dan memperkuat kecintaan masyarakat pada budaya daerah. Melalui kegiatan seperti ini, kami berharap generasi muda juga ikut mencintai dan melestarikan seni tradisional,” ujar Evy.
Kepala Desa Ngrayun, AE Theodoros M., menyampaikan rasa bangganya karena desanya menjadi tuan rumah kegiatan besar ini.
“Kami berterima kasih kepada Dinas Kebudayaan dan DPRD Jawa Timur, khususnya kepada Bapak Suli Da’im, yang telah membawa kegiatan ini ke Ngrayun. Ini menjadi hiburan yang dinantikan masyarakat sekaligus peluang bagi pelaku seni lokal untuk tampil,” ungkapnya.
Selain itu Kepala Desa Ngrayun juga menyampaikan harapan agar kedepan pemerintah juga dapat memberikan perhatian lebih kepada kesenian khas Ngrayun yakni karawitan dan tayub yang hampir setiap RT punya paguyuban seni nya.
Hal senada disampaikan oleh Camat Ngrayun, Bambang Sucipto P., S.Sos, yang menilai kegiatan ini mampu mempererat kebersamaan masyarakat.
“Antusiasme warga luar biasa. Selain menjadi hiburan rakyat, acara seperti ini juga memperkuat gotong royong dan semangat kebersamaan di antara warga,” ujarnya.
Acara yang menampilkan Campursari Guyon Maton dan Percil Cs ini berlangsung meriah dengan suasana penuh tawa, musik, dan pesan-pesan budaya yang kental. Para penonton tidak hanya disuguhi hiburan, tetapi juga diajak untuk memahami pentingnya menjaga warisan budaya daerah sebagai bagian dari jati diri bangsa.
Melalui kegiatan ini, sinergi antara DPRD Jawa Timur dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Jatim diharapkan mampu memperluas ruang ekspresi bagi seniman serta memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan Jawa Timur yang berbudaya, kreatif, dan berdaya saing.(Yul)







