JAKARTA, Beritalima.com– Wakil Ketua DPD RI, Sultan Bakhtiar Najamudin siap mendukung Badan Urusan Logistik (Bulog) menegakkan Tiga Pilar Ketahanan Pangan, terlebih lagi semua Anggota DPD RI berasal dari daerah dan lumbung pangan itu berasal dari daerah.
Hal tersebut dikatakan saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komite II DPD RI dengan Direktur Utama Bulog, Budi Waseso dengan bahasan Pengawasan DPD RI atas pelaksanaan UU No: 18/2012 tentang Pangan di Gedung DPD RI Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, akhir pekan ini.
Sebelum Sultan memberi tanggapan, Budi Waseso Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso memaparkan, dalam membantu mewujudkan kedaulatan pangan, Bulog berperan untuk menegakkan Tiga Pilar Ketahanan Pangan di Indonesia.
Dalam Pilar Ketersediaan, kata Budi, Bulog bakal melaksanakan kebijakan pembelian pangan. Dalam Pilar Keterjangkauan, Bulog berupaya melakukan pemerataan stok pangan nasional dan pada Pilar Stabilitas, Bulog berusaha menjaga stabilitas harga di tingkat petani dan konsumen,” ujar mantan Kabareskrim Polri dan Kepala BNN itu.
Dikatakan laki-laki yang akrab disapa Buwas ini, selama masa pandemi Covid-19, Bulog tidak libur dan terus bekerja menyalurkan kebutuhan pangan pokok ke seluruh pelosok Indonesia dalam usaha menjaga ketahanan pangan.
“Dalam membantu mengantisipasi pandemi Covid-19 Bulog tetap bekerja, menyalurkan bahan pokok, juga bantuan sosial dari pemerintah ke seluruh pelosok daerah baik melalui mekanisme online maupun offline. Kami menyambut baik dukungan DPD RI termasuk mengawasi kinerja Bulog.”
Menanggapi pemaparan Buwas, Sultan mengatakan, selain tugas dan peran DPD RI bermitra dengan badan dan lembaga lainnya, DPD RI juga mempunyai kedekatan kepada daerah karena merupakan representasi daerah.
“DPD RI lebih dekat kepada daerah. Peran yang ingin ditonjolkan adalah pengawasan dengan lebih banyak turun dan berinteraksi untuk menyerap aspirasi dan mendengarkan laporan dari masyarakat, sehingga apa yang menjadi aspirasi dan keluhan dari masyarakat bisa langsung kepada anggota DPD RI. Dan, aspirasi itu dapat disampaikan ke mitra kerja Komite II DPD RI seperti Bulog melalui rapat seperti ini,” tambah Sultan.
Lebih jauh Sultan mengatakan, modernisasi Bulog menjaga Ketahanan Pangan Nasional harus ada sinergitas dan kerjasama antara DPD RI, Pemda, dan Bulog di daerah. Bulog harus mampu mengakodomasi petani dan komoditas lokal di daerah. “Untuk menciptakan ketahanan pangan, Pemrintah harus melibatkan petani kecil. Dan, ini sangat perlu dukungan Pemerintah untuk kemitraan investasi antara petani dan sektor swasta.
Pemerintah telah menerapkan beberapa upaya di bidang ketahanan pangan, seperti melalui peningkatan ketersediaan makanan, pengembangan cadangan makanan nasional, manajemen ekspor-impor pangan serta memperkuat distribusi pangan dan peningkatan kualitas pangan.
“Pemerintah sudah punya kebijakan ketahanan pangan produksi makanan pada sistem pertanian berkelanjutan. Bulog harus mengembangkan cadangan makanan nasional dan ketahanan pangan dalam negeri. Harus ada program stabilisasi pangan dan harga, serta distribusi bagi yang miskin,” jelas dia.
Dikatakan, ada tiga hal yang harus dilakukan Pemerintah guna mendorong ketahanan pangan. Pertama, investasi untuk produktivitas, kedua investasi bagi stakeholders dan ketiga investasi bagi konsumen. Investasi untuk produktivitas perlu dilakukan agar Indonesia memanfaakan Sumber Daya Alam (SDA) dengan lebih efektif karena terbatasnya SDA.
“Investasi bagi para stakeholder, cukup penting karena Jumlah petani di Indonesia terlalu banyak jika dibandingkan dengan jumlah lahan yang tersedia. Oleh karena itu, perlu investasi di bidang lain, agar kelebihan jumlah petani ini dapat dipindahkan ke mata pencaharian lain,” demikian Sultan Bakhtiar Najamudin. (akhir)