JAKARTA, Beritalima.com– Vaksin Nusantara yang segera dilakukan uji klinis tahap tiga mendapat dukungan dari Wakil Ketua DPD RI, Sultan Bachtiar Najamudin.
Senator muda dari Dapil Provinsi Bengkulu itu dalam keterangan pers yang diterima awak media akhir pekan ini menyambut perkembangan salah satu vaksin yang dikembangkan anak negeri dengan sukacita.
“Dari awal kita mendukung pengembangan vaksin Nusantara yang digagas mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Apalagi saat ini saya mendengar vaksin itu telah melewati uji klinis tahap dua tanpa adanya kendala dan segera memasuki tahapan selanjutnya. Tentu ini kabar gembira bagi kita semua,” ujar Sultan.
Ditambahkan, dia mengikuti perkembangan vaksin ini sejak awal. Bahkan beberapa pernyataan resmi sebelumnya dia sangat getol berkomentar agar Pemerintah dapat memberikan perhatian khusus terhadap pengembangan vaksin itu.
“Dari awal saya meminta Pemerintah memberi kepercayaan dan dukungan sepenuhnya kepada pengembangan vaksin Nusantara secara lebih jauh dan presisi. Bahkan saya juga pernah meminta secara resmi di media agar tim R&D pengembangan vaksin itu dapat dipanggil ke Istana untuk diberi apresiasi,” kata Sultan.
Vaksin Nusantara dapat menjadi identitas dan jati diri bangsa Indonesia didunia. Sebab, kata Sultan, keberhasilan vaksin ini menjadi sumbangan karya bagi kehidupan seluruh umat manusia dimuka bumi yang bersama-sama sedang menghadapi Pandemi Covid-19. Dan, kabar baiknya vaksin ini dikembangkan anak kandung bangsa Indonesia.
“Kita wajib bangga, apalagi saat ini dunia internasional tengah menunggu Vaksin Immunoteraphy Nusantara. Ditengah keterbatasan kemampuan vaksin konvensional untuk menghadapi mutasi ratusan Corona Virus Disease-19 (Covid 19). Vaksin Immunoteraphy Nusantara diharapkan menjadi alternatif,” urai Sultan.
Terawan Agus Putranto dalam webinar internasional bertajuk Perang Biologis Pandemi Covid-19: Lessons Learned and Efforts to Reinforce Health Security to Accelerate Covid-19 yang disiarkan kanal Youtube RSPAD Gatot Soebroto, Selasa (25/5) mengatakan, sangat senang.
Senang karena RSPAD sebagai rumah sakit kepresidenan menunjukkan jati diri dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya membuat dendritic cell vaccine immunotherapy atau Vaksin Immunoteraphy Nusantara.
“Sekarang di seluruh dunia sedang membicarakannya, termasuk terakhir dari New York dan sebagainya, karena sudah terbit jurnal PubMed. Itu isinya adalah dendritic cell vaccine immunotherapy atau Vaksin Nusantara, the begining of the end cancer and Covid-19,” ujar Terawan.
Jurnal yang dimaksud Terawan berjudul “Dendritic Cell Vaccine Immunotherapy: the beginning of the end of cancer and COVID-19, A hypothesis”. Jurnal sejumlah peneliti, salah satunya adalah Amal Kamal Abdel-Aziz dari Department of Experimental Oncology, European Institute of IRCCS, Milan, Italia.
Sultan berharap Terawan bisa segera menyelesaikan uji klinis tahap tiga Vaksin Immunoteraphy Nusantara, agar segera dapat disuntikkan dan menjadi jalan keluar dalam menyudahi pandemi Covid- 19 yang sedang terjadi.
Adapun Vaksin Nusantara sempat jadi polemik akibat “berseteru” dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang sebelumnya menyatakan belum dapat mengeluarkan Persetujuan Pelaksanaan Uji Klinik (PPUK) uji klinis fase II untuk vaksin Nusantara lantaran belum memenuhi syarat cara pembuatan obat yang baik (CPOB).
BPOM menemukan bahwa komponen yang digunakan dalam penelitian Vaksin Nusantara tak sesuai dengan pharmaceutical grade. “Pak Terawan selama ini fokus dan ‘keras kepala’ untuk membuktikan temuan dia dalam ruang kesehatan melalui metode dendiritic sell dapat memberikan manfaat besar pada dunia kesehatan,” terang sultan. (akhir)