Sumbar Targetkan Pengembangan Sapi Potong Hingga 2 Juta Ekor

  • Whatsapp

PAYAKUMBUH — Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) memiliki potensi pengembangan sapi potong hingga 2 juta ekor. Saat ini, populasi sapi di Sumbar baru mencapai 800 ekor. Untuk itu, Pemprov Sumbar mengembangkan sistem pemberdayaan petani sapi melalui formula tiga unsur. Yakni, melibatkan investor, petani dan asuransi. Dengan formula itu, diharapkan kedepan investor dan bank tidak lagi enggan untuk terlibat dalam pebibitan sapi potong.

Hal itu disampaikan Gubernur Irwan Prayitno saat melounching Klaster Tri Arga Model di Lapangan Sari Bulan Padang Sawah, Kota Payakumbuh Selasa (17/5/2016). Potensi masih dapat diisi oleh masyarakat melalui pemberdayaan petani sapi.

“Kita di Sumbar ini memiliki potensi yang sangat besar dalam pengembangan pemberdayaan sapi, makanya manfaat peluang ini jangan sampai terlambat,” sebutnya.

Disebutkannya, saat ini Pemprov Sumbar telah melaksanakan pengembangan sapi potong bekerjasama dengan Koperasi Sehati Mandiri di Kota Payakumbuh. Anggota koperasi ini menerima investor yang ingin terlibat dalam penggemukan sapi.

“Selama ini halangan orang berinvestasi di penggemukan sapi karena takut rugi, sapinya mati. Sekarang sudah ada ansuransi, halangan itu sudah tidak ada lagi. Selain itu, Bank juga sudah mau memberikan pinjaman dengan bunga maksimal hanya 7 persen,” ujarnya.

Dengan itu diharapkan kedepan sapi di Sumbar dapat berkembang dan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumbar, Erinaldi dalam kesempatan itu mengatakan, klaster penggemukan sapi potong yang disebut Tri Arga Model merupakan filosofi dari tiga gunung di Sumbar. Tiga Gunung tersebut merupakan daerah-daerah yang sangat berpotensi untuk penggemukan sapi.

“Kita mengembangkan pada daerah tiga gunung, yakni Gunung Sago, Marapi dan Singgalang. Daerah pengembangan itu Agam, Bukittinggi, Limapuluh Kota, Kota Padang Panjang, Payakumbuh, dan Tanah Datar,” ujarnya.

Walikota Payakumbuh, Reza Fahlevi dalam kesempatan itu menyatakan siap menjadi daerah pengembangan sapi dan ayam. Kedepan Kota Payakumbuh akan meningkatkan pereknomian melalui pemberdayaan masyarakat melalui penggemukan sapi dan ayam.

“Kami bersama dengan Limapuluh Kota sejalan seiring untuk pembangunan perekonomian masyarakat. Untuk itu kami sepakat untuk mengembangkan sapi dan ayam,” ujarnya.

Pada klaster yang diresmikan tersebut sudah terdapat sebanyak 150 petani, masing-masingnya memiliki 10 ekor sapi. Dengan itu, sudah ada sebanyak 1.500 ekor sapi di kandang.

Manajer Koperasi Sehati Mandiri, Setma, S.Pt. juga menyampaikan, saat ini Sumatera Barat telah memiliki BIB dan RPHM yang merupakan modal kekuatan dibidang pengembangan pertenakan. Kendala yang dekat saat ini hanya soal modal dan pengelolaan oleh peternakan.

Dengan sistem Tri Arga Medel ini amat diharapkan akan membantu percepatan pengembangan produksi sapi sekaligus mampu memberikan nilai lebih untuk kesejahteraan peternak.

Koperasi Sehati Mandiri memiliki target sebanyak 12.000 ekor produktivitas sapi, minimal memenuhi 10 persen kebutuhan lokal di Sumatera Barat, ujarnya.

(rel/rki)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *