SURABAYA, Beritalima.com | Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya secara resmi meluncurkan gerakan sosial bertajuk “Surabaya Bergerak” Jilid II. Gerakan sosial ini merupakan sebuah inisiatif yang melibatkan semua elemen masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup warga melalui gotong royong.
Gerakan “Surabaya Bergerak” Jilid II melanjutkan program Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang sebelumnya sukses berjalan pada tahun 2022. Dimana semua elemen bergerak gotong royong, khususnya RT/RW melakukan kerja bakti massal bersih-bersih saluran tersier di wilayah lingkungan masing masing.
Peluncuran gerakan “Surabaya Bergerak” Jilid II ditandai dengan apel bersama di plaza Gedung Internatio, kawasan Kota Lama Surabaya, Kamis (24/10/2024) pagi. Apel bersama dipimpin oleh Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Surabaya, Restu Novi Widiani.
“Alhamdulillah, berkat dukungan dari berbagai pihak, hari ini kita bisa mencanangkan program Surabaya Bergerak Jilid II. Gerakan ini untuk mengembalikan semangat gotong royong warga yang telah kita mulai pada Surabaya Bergerak Jilid I tahun 2022,” ujar PJs Wali Kota Surabaya.
Gerakan “Surabaya Bergerak” Jilid II, diawali dengan kegiatan kerja bakti massal membersihkan kawasan Sungai Kalimas, mulai dari Monumen Kapal Selam (Monkasel) hingga Jembatan Petekan. Kegiatan itu di antaranya membersihkan sampah, rumput liar, ranting pohon, eceng gondok, sampah plastik, daun kering hingga melakukan pengecatan pagar pembatas sungai.
Bersih-bersih Sungai Kalimas kali ini terbagi ke dalam 12 zona dengan melibatkan lebih dari 4.000 orang. Zona pertama berada di Monumen Kapal Selam hingga Dermaga Panglima. Lalu zona kedua yaitu Dermaga Panglima sampai dengan Eks Hotel Weta dan zona ketiga di depan Eks Hotel Weta sampai Museum Pendidikan. Kemudian zona keempat mulai Museum Pendidikan hingga Jembatan Bungkok di depan Taman Budaya.
Selanjutnya zona kelima berada di Jembatan Bungkok hingga Jalan Peneleh. Kemudian zona keenam ada di Jalan Peneleh hingga Pasar Besar Wetan dan zona ketujuh berada di Pasar Besar Wetan sampai ke arah Kebon Rojo.
Sementara zona kedelapan ada di titik Kebon Rojo sampai Jembatan Merah. Lalu zona kesembilan, ada di sepanjang Jalan Kalimas Utara dan Kalimas Barat di sisi Jembatan Merah Plaza. Kemudian zona kesepuluh berada di Sepanjang Jalan Kalimas Barat. Sementara zona kesebelas, di sepanjang Jalan Kalimas Timur dan zona keduabelas berada di Jalan Petekan.
Tidak hanya sekadar membersihkan Sungai Kalimas, Restu Novi mengungkapkan bahwa peluncuran “Surabaya Bergerak” Jilid II sekaligus bertujuan untuk membangun kembali budaya gotong royong warga dalam menjaga lingkungan. Termasuk pula untuk menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi dan musim penghujan.
“Selain antisipasi banjir, gerakan ini juga bertujuan untuk membangun dan memupuk gotong royong warga dalam menjaga Kota Surabaya. Saya percaya dan optimis, bahwa gotong royong sangat melekat di hati arek-arek Suroboyo,” tutur Restu Novi.
Setelah gerakan “Surabaya Bergerak” Jilid II resmi diluncurkan, para pemangku kepentingan di wilayah RT/RW bisa mulai mendaftarkan diri mengikuti program turunannya melalui laman https://bergerak.surabaya.go.id.
Melalui laman tersebut, pengurus RT/RW dapat menginformasikan kapan dan di mana mereka melaksanakan kegiatan kerja bakti. Nantinya, Pemkot Surabaya akan membantu memfasilitasi dalam pengangkutan sampah hasil dari kegiatan tersebut.
Karena itu, Restu Novi mengajak seluruh masyarakat untuk ikut serta dalam gerakan “Surabaya Bergerak” Jilid II. Ia optimistis partisipasi aktif masyarakat mengikuti gerakan ini akan lebih masif dari pelaksanaan sebelumnya.
“Saya yakin Surabaya Bergerak Jilid II akan sukses, karena ini sudah mendarah daging buat warga Surabaya. Selanjutnya Surabaya Bergerak akan dilanjutkan setiap pekan di kampung-kampung,” imbuhnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro menjelaskan bahwa lebih dari 4.000 orang ikut serta dalam peluncuran “Surabaya Bergerak” Jilid II. Termasuk di antaranya anggota TNI/Polri, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), pelajar dan berbagai komunitas.
“Tujuan dari launching ini adalah untuk menggiatkan kembali Surabaya Bergerak Jilid I di tahun 2022 dan sekarang kita masifkan kembali,” kata Agus Hebi.
Di samping itu, Hebi menyatakan bahwa “Surabaya Bergerak” Jilid II sekaligus sebagai upaya mengantisipasi bencana hidrometeorologi dan menghadapi musim hujan. Mengacu pada informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), musim hujan di Surabaya diperkirakan mulai pada awal November 2024 hingga akhir Maret 2025.
“Saat ini kita berada di masa pancaroba, sehingga hujan bisa turun sewaktu-waktu. Karena itu, Surabaya Bergerak kita harapkan menjadi pemicu bagi warga Surabaya untuk membersihkan kampungnya masing-masing,” pungkas Hebi. (ADV)