Surabaya Terbanyak Korban Pinjol, Pemkot dan OJK Bekali Literasi Keuangan KSH

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Pemkot Surabaya bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menggelar literasi keuangan di Kantor OJK Jawa Timur, Kamis (9/10/2025). Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi Kader Surabaya Hebat (KSH) agar melek keuangan.

Dengan mengusung tema “Bersatu Memberantas Scam, Membangun Masyarakat Melek Finansial”, kegiatan ini dihadiri Kepala OJK Jatim Yunita Linda Sari dan Staf Ahli Wali Kota Bidang Pembangunan, Ekonomi, dan Keuangan Kota Surabaya Agus Imam Sonhaji.

Literasi keuangan ini bagian dari pencegahan terhadap maraknya penipuan atau scam keuangan di era digital. Selain itu, juga untuk mencegah KSH terjebak investasi ilegal, pinjaman online (pinjol) ilegal, hingga praktik keuangan digital yang menyesatkan.

Agus Imam Sonhaji mengatakan, di era serba digital seperti saat ini, edukasi keuangan penting dilakukan. Tujuannya agar masyarakat, khususnya KSH tidak terjebak ke dalam praktik keuangan ilegal.

Agus menyebutkan, literasi keuangan salah satu kunci utama untuk membentengi masyarakat dari jeratan transaksi keuangan ilegal. Karena itu, Pemkot Surabaya mendukung penuh kegiatan ini, agar masyarakat Kota Surabaya terhindar jeratan praktik keuangan digital ilegal.

Kepala OJK Jatim, Yunita Linda Sari mengatakan, banyak jenis praktik keuangan atau investasi ilegal, mulai dari investasi di sektor pertanian, travel, hingga pinjol. Data dari Satgas Pasti OJK per 30 September 2025, ada sekitar 1.840 entitas keuangan ilegal yang telah dihentikan. Dari jumlah itu, 1.556 pinjol ilegal dan 284 lainnya investasi ilegal.

Secara nasional, jumlah aduan yang masuk ke Satgas Pasti OJK sebanyak 17.531 laporan. Dari data aduan tersebut, 13.999 diantaranya laporan terkait pinjol ilegal dan 3.532 sisanya terkait investasi bodong. Kerugiannya dari tahun 2017 hingga Agustus 2025 ada Rp142,13 triliun.

Berdasarkan data Indonesia Anti-Scam Centre (IASC), dari 274.722 laporan, dana yang bisa diblokir dari total pengaduan itu hanya 6,13 persen. “Total kerugian diperkirakan ada Rp6,1 triliun. Jadi sedikit sekali yang bisa diblokir. Kenapa sedikit? Biasanya karena pelaporannya terlambat,” kata Yunita.

Selain itu, berdasarkan data dari OJK Jatim, per 30 September 2025 ada sekitar 1.275 laporan terkait praktik keuangan ilegal, meliputi 1.036 laporan terkait pinjol ilegal, dan 239 laporan terkait investasi ilegal.

Berdasarkan data dari IASC sejak November 2024 hingga 30 September 2025, OJK telah menerima 12.482 laporan terkait keuangan digital ilegal di Jatim. Total kerugiannya mencapai Rp141,8 miliar, dan yang berhasil diblokir serta dihentikan sementara oleh OJK mencapai 6,56 persen dengan total dana Rp9,3 miliar.

“Yang menyedihkan, Surabaya paling banyak pelaporannya, diikuti Sidoarjo, Malang, dan Gresik,” ungkap Yunita. “Semoga dengan KSH menjadi agen literasi keuangan bisa menyampaikan informasi yang benar dan baik ke masyarakat,” harapnya.

Yunita mengapresiasi Wali Kota Eri Cahyadi yang telah melibatkan jajaran Pemkot Surabaya dan KSH berperan aktif dalam mengurangi adanya investasi ilegal bersama Satgas Pasti ini. “InSya’Allah dengan inisiatif ini, nanti informasi yang benar (literasi keuangan) lebih cepat dan banyak tersampaikan secara getok tular ke masyarakat,” pungkas Yunita. (Gan).

Teks Foto: Kepala OJK Jatim, Yunita Linda Sari, di acara literasi keuangan pada KSH, Kamis (9/10/2025).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait