Siapa bilang ??
Semua hanya terbalut rapi oleh sebuah pencitraan, sehingga masyarakat dan KPK terbuai oleh drama pencitraan yang dibungkus rapi.
Tujuh tahun silam dunia digegerkan oleh kasus dijarahnya lebih 420 satwa Kebun Binatang Surabaya (KBS).
Kasus ini diungkap dan pertama kali diviralkan oleh pemerhati satwa Singky Soewadji, dan walikota Surabaya Tri Rismaharini langsung mencak-mencak.
Kasuspun bergulir masuk kerana pidana dan ditangani Polrestabes Surabaya, namun empat tahun berjalan alot hingga kasus di SP3.
Singky dan Risma dilaporkan ke Polda Jatim atas tuduhan pencemaran nama baik, tapi Risma lolos dan Singky diborgol dan dipenjara selama 18 hari, walau akhirnya divonis Bebas Murni di PN Surabaya dan di Makamah Agung (MA).
Tidak ada perlawanan lagi dari Risma maupun Pemkot Surabaya atas dijarahnya lebih 420 satwa KBS, kenapa ?
Tanyakan pada rumput yang bergoyang !
Peristiwa lain :
Masyarakat Surabaya dikejutkan dengan amblesnya Jalan Raya Gubeng atas penggalian basement Rumah Sakit Siloam, Polda Jatim turun tangan, dan Fuad putera walikota Tri Rismaharini sempat dipanggil untuk diperiksa, karena diduga terlibat dalam proses perijinan.
Lagi-lagi kasus ini menguap bagaikan embun pagi yang diterpa sinar matahari.
Sekarang masyarakat Surabaya dihebohkan oleh amblesnya sekitar 300 rumah di Perumahan Dharmahusada Mas.
Kasus ini terjadi karena pembangunan tower apartemen Dharmahusada Lagoon yang menggali sedalam tiga lantai kebawa tanah untuk basement.
Sudah setahun lalu peristiwa ini, bahkan sudah ada sekitar sepuluh warga yang mengungsi karena bangunan rumahnya retah bahkan pecah dan parah, lantai rumahnya ambles antara 10 hingga 50 Cm.
Tidak ada ganti rugi, hanya ada tawaran kompensasi dari pihak kontraktor senilai 20% hingga 30% nilai kerusakan, walau konon ada beberapa warga yang terima antara 50% hingga 70% dari nilai kerusakan.
Warga tentu menolak, dan perlu diketahui, saat ini sedang dibangun satu dari rencana tujuh tower apartement, woow…!!!
Kasus ini tiba-tiba viral setelah tidak sengaja Singky Soewadji datang bertamu kesalah satu temannya yang tinggal di komplek Perumahan Dharmahusada Mas.
Pertanyaannya :
Kasus yang sedemikian dasyatnya, kenapa luput dari perhatian walikota Surabaya Tri Rismaharini yang sudah terima banyak penghargaan nasional maupun internasional, bahkan mendapat gelar walikota tingkat dunia ?
Warga Dharmahusada Mas punya keinginan, walikotanya yang dalam hitungan bulan kedepan akan demisioner, berkenan datang ke lokasi.
Panggung untuk mencak-mencak juga sudah warga siapkan di Balai RW Dharmahusada Mas.
Warga ingin melihat Risma marah atas peristiwa yang menimpa warganya dan disorot berbagai media seperti saat taman di Taman Bungkul diinjak-injak masyarakat yang kurang mampu berebut Ice Cream gratis.
Tulisan ini sengaja saya bagikan, agar warga masyarakat Surabaya melek, kagum pada sosok seseorang boleh, bloon jangan.
Dan saya yakin tulisan saya ini juga dibaca oleh walikota Surabaya Tri Tismaharini, karena saya kirimi juga.
Tidak ada niatan saya untuk membenci apa lagi mrnghakimi, tapi ini adalah sikap kritis dan sifat kepedulian saya.
Arek Suroboyo Wani, Merdekaaa…!!!
(Salam : Singky Soewadji)