Bengkulu, beritalima.com | Walikota Bengkulu Helmi Hasan dan Wakil Walikota Bengkulu Dedy Wahyudi mengungkapkan kekhawatiran terhadap warganya yang masih melakukan aktivitas di luar rumah dengan maraknya wabah virus covid-19 yang terjadi di Indonesia. Segala jerih upaya dan daya telah dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus covid-19 di Kota Bengkulu dari tempat yang paling rentan yaitu pasar.
Terkait hal itu, Walikota mengirimkan surat sebagai bentuk keprihatinannya kepada pedagang. Berikut isi surat Helmi untuk pedagang.
“Kepada Bapak dan Ibu pedagang yang kami hormati, Kami mendoakan kalian selalu dalam keadaan sehat dan di bawah lindungan Allah SWT. Pemerintah Kota Bengkulu mengucapkan terimakasih yang tak terhingga atas keikhlasan untuk mematuhi setiap arahan pemerintah dengan tidak menyepelekan wabah virus COVID-19,” tulis Helmi dalam suratnya.
Di dalam surat itu juga tertulis, bahwa mencegah lebih baik daripada mengobati. Ia mengajak seluruh pedagang untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan pasar, menjaga jarak antara pedagang dan pembeli dengan memakai masker dan sarung tangan.
“Isu pasar tradisional atau pasar rakyat akan ditutup tidak benar.Tetaplah beraktivitas seperti biasa, dengan tidak melupakan anjuran pemerintah untuk selalu menjaga kebersihan dengan mencuci tangan se-sering mungkin, serta selalu mengerjakan amalan ibadah sesuai dengan kepercayaan masing-masing,” tulisnya.
Selain itu, Helmi menjelaskan visi misi Walikota-Wakil Walikota adalah menghadirkan kebahagiaan bagi seluruh warga Kota Bengkulu.
“Oleh karena itu, di tengah kondisi ekonomi yang lesu akibat wabah corona, maka Pemerintah Kota Bengkulu membebaskan atau menangguhkan pembayaran retribusi pasar selama 3 (tiga ) bulan ke depan. Semoga hal ini dapat meringankan beban Bapak dan Ibu sekalian. Salam hormat dari Pemerintah Kota Bengkulu kepada keluarga di rumah, Semoga Allah SWT selalu melimpahkan Rahmat, Rizqi dan Barokah kepada Bapak dan Ibu sekalian,” tutupnya. (rl)