JAKARTA, beritalima.com – Dalam pemilihan anggota legislatif (Pileg) pada bulan April mendatang, daerah pemilihan (Dapil) Jawa Barat VIII memperlihatkan pertarungan sengit antara calon-calon anggota legislatif (Caleg) petahana dan kuda hitam.
Hasil survei yang dilakukan oleh Indonesia Digital Research Center (IDRC) terhadap tingkat elektabilitas caleg di dapil Jawa Barat VIII yang mencakup Kota Cirebon, Kab. Cirebon, dan Kab. Indramayu menunjukan bahwa caleg petahana sudah tidak akan terlalu mendominasi perolehan suara.
“Tiga posisi teratas diperebutkan oleh Daniel Mutaqien dari Golkar, Anggawira dari Gerindra, dan Netty Prasetiyani dari PKS. Tapi bukan berarti partai mereka sedang mendominasi, karena presentase elektabilitas tiap partai selisihnya cukup tipis satu dengan lainnya,” ungkap Direktur Eksekutif IDRC William di Jakarta (4/4/2019).
William menambahkan bahwa jika dibagi secara rata kemungkinan Golkar, Gerindra, dan PDIP dapat memperoleh dua jatah kursi untuk ke senayan. Namun belum bisa terbilang aman karena PAN, NasDem, dan Demokrat membayangi.
“Saat ini masih belum ada yang bisa dibilang benar-benar aman atau mendominasi. Partai kuda hitam seperti PKS, Hanura dan PKB juga masih sangat berkesempatan mendapatkan kuota kursi DPR RI karena masih ada 19.9% undecided voters yang belum memilih dan dapat mempengaruhi hasil akhir pemilihan,” lanjutnya.
Sebagai informasi, survei IDRC dilakukan pada 15 Januari – 15 Maret 2019 di Dapil Jawa Barat VIII yang meliputi wilayah Kota Cirebon, Kab. Cirebon, dan Kab. Indramayu dengan metode riset media sosial dan media monitoring. Hasil 9 nama yang diprediksikan lolos menggunakan metode saint league murni.
Caption Foto 1: Hasil Survei Indonesia Digital Research Center (IDRC) Jabar VIII pada Maret 2019