JAKARTA, Beritalima.com– Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (Nasdem), Surya Paloh mengapresiasi materi yang disampaikan Presiden Jokowi dalam pidato tahunan di depan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI dan pidato kenegaraan di depan sidang bersama Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Dikatakan Surya, para pimpinan negeri ini harus berkomitmen seperti dalam pidato Presiden Jokowi dimana pembangunan yang dilakukan harus Indonesia sentris yang hasilnya dinikmati lapisan masyarakat di seluruh pelosok Nusantara.
“Nasdem dengan semangat restorasi berkomitmen secara penuh atas hal itu. Dalam pidato kali ini, kami melihat Jokowi menyerap gagasan Restorasi Indonesia yang diusung Nasdem,” kata Surya.
Dia optimis dengan kerja keras pemerintah dan sasaran yang diarahkan sebagai lompatan kemajuan bagi generasi yang akan datang. Tema peringatan Hari Kemerdekaan kali ini sudah tepat yakni ‘SDM Unggul Indonesia Maju’.
“Kini saatnya Indonesia membangun manusianya supaya anak bangsa dapat mengisi kemerdekaan dengan jalan melakukan pembangunan di segala bidang dalam usaha mengejar cita-cita kemerdekaan yakni masyarakat adil makmur dan berdaulat,” kata dia.
Dalam pidato kenegaraannya, Jokowi menekankan pentingnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap menghadapi berbagai perubahan. Untuk itu, diminta agar segenap komponen bangsa Indonesia memiliki kewaspadaan. “Indonesia tidak takut terhadap keterbukaan. Kita hadapi keterbukaan dengan kewaspadaan.”
Juga dikatakan, kewaspadaan berkaitan dengan kesigapan menghadapi ketidakpastian karena ini dinamika yang dihadapi tak hanya oleh bangsa Indonesia, melainkan juga negara lain.
Kondisi dinamis dan lingkungan strategis dihadapi Indonesia meliputi kemudahan arus informasi; ideologi yang mengancam Panca Sila, disrupsi teknologi dan persaingan global yang semakin ketat.
“Kemudahan arus komunikasi dan interaksi juga membawa ancaman: ancaman terhadap ideologi kita Pancasila, ancaman terhadap adab sopan santun kita, ancaman terhadap tradisi dan seni budaya kita, serta ancaman terhadap warisan kearifan lokal bangsa kita,” kata Jokowi. (akhir)