Susah Hati Pandemi

  • Whatsapp

(Sumber foto: https://images.app.goo.gl/KrqyWtTMpjPizcPs7)

beritalima.com | Pandemi covid-19 membawa dampak besar bagi semua aspek kehidupan.
Selama hampir 2 bulan aku berada di rumah karena kampus diliburkan, hal ini didasarkan pada aturan pemerintah dalam upaya pengendalian penyebaran infeksi Covid-19. Saat ini kesibukanku adalah kuliah online serta membantu orangtua melakukan pekerjaan di rumah.

Pandemi covid-19 mengganggu ekonomi keluargaku. Sekarang orangtuaku menjalani WFH (Work From Home). Orangtuaku bekerja di salah satu Koperasi Simpan Pinjam di Cempaka Putih, selama masa pandemi, kantor tempat mereka bekerja mengalami penurunan likuiditas sehingga membawa dampak pada mitra pemasaran, yaitu tidak dapat membayar sejumlah gaji atau pun komisi.

Pada bulan April dan Mei seharusnya orangtuaku mendapat komisinya, tetapi belum dapat dibayarkan karena perusahaan kesulitan likuiditas. Selain karena banyaknya anggota koperasi yang usahanya terganggu, juga dalam jumlah besar anggota koperasi melakukan penarikan simpanan.

Aku pun merasa iba dengan kedua orangtuaku, padahal banyak tanggungan yang harus dibayar, seperti listrik setiap bulannya dan makan sehari-hari. Ibuku bahkan jatuh sakit karena memikirkan kondisi di tengah pandemi, awalnya ia merasa meriang, flu, dan lemas ditambah dengan mag yang kambuh. Aku pun membeli obat yang disarankan oleh tanteku (seorang perawat), namun sudah hampir 2 minggu belum juga membaik. Setelah minggu ketiga perkembangan ibuku mulai membaik, meskipun ia masih merasakan lemas.

Selama masa pandemi covid-19 aku selalu gelisah, khawatir, dan sedih. Namun aku bersyukur karena masih bisa makan sehari-hari. Dengan penuh harap dan berdoa supaya keadaan ini cepat pulih.

Christine Sheptiany

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait