Karya mahasiswa Jurusan Desain dan Manajemen Produk Fakultas Industri Kreatif ini memang bertujuan untuk membuat karya yang berbeda dari biasanya, sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Lifestyle Produk Desain Project 4. Produk ini dipublis di kampusnya, Jalan Raya Kalirungkut Surabaya, Selasa (28/6/2016).
“Ide ini terinspirasi dari seringnya kami ganti sepatu karena cepat rusak. Jadi saya berpikir mengapa tidak membuat produk yang lebih efektif dan efisien, hingga akhirnya terpikir untuk membuat sepatu sistem modular ini,” kata mahasiswa angkatan tahun 2013 ini.
Dengan menggunakan sistem modular, para pengguna sepatu ini diberi kemudahan untuk mengganti bagian sepatu yang rusak. Bila bagian atas atau bawahnya rusak, pengguna bisa mengganti salah satunya dengan yang baru tanpa harus beli secara utuh.
Tidak hanya itu, pengguna sepatu ini juga bisa mengekspresikan style mereka. Dengan sistem bongkar pasang, pengguna dapat memadukan warna sesuai selera yang mereka inginkan.
Untuk bagian luar sepatu modular ini menggunakan kulit sapi, dan untuk bagian dalam menggunakan bahan kulit domba. Pemilihan warna yang natural, seperti coklat, membuat produk ini cocok digunakan untuk segala penampilan.
Sepatu modular ini tidak hanya cocok untuk dipakai jalan-jalan, namun juga pantas dipakai ke kantor.
Pembuatan prototype ini menghabiskan biaya Rp1,5 juta untuk 2 pasang sepatu. Dan bila dipasarkan, rencananya akan dipasarkan dengan harga kisaran Rp400 ribu hingga Rp500 ribu, dengan menggunakan magnet sebagai pengganti resleting agar lebih mudah dalam penggunaannya.
Proses pembuatan sepatu tersebut berlangsung kurang lebih 1 bulan dan Galih pun terlibat sepenuhnya dalam penggarapan desainnya.
“Sebagai dosen pembimbing saya sangat bangga dengan hasil karya dari mahasiswa saya ini, karena idenya yang unik,” kata Wyna Herdiana, S.T., M.Ds.
“Saya berharap kedepannya produk ini bisa dipasarkan dan masyarakat pun dapat menggunakannya untuk sehari-hari, tidak hanya untuk pria tetapi juga untuk wanita,” tambahnya. (Ganefo)