JAKARTA, Beritalima.com– Museum merupakan tempat sarat pengetahuan. Sebab itu, fungsi museum perlu dioptimalkan agar menunjang dan menjadi sarana alternatif pembelajaran di luar kelas.
Sayang, jelas Wakil Ketua Komisi X DPR RI yang membidangi pendidikan, pemuda, olah raga, budaya, parawisata dan ekonomi kreatif, Sutan Adil Hendra, animo masyarakat untuk mengunjungi museum masih rendah.
Salah satu alasannya, kata wakil rakyat dari Dapil Provinsi Jambi tersebut karena masih banyak masyarakat menganggap museum itu angker dan membosankan.
“Ada kesan masyarakat melupakan sejarah. Namun, tentu kita tidak bisa menyalahkan mereka sepenuhnya karena faktanya sebagian besar museum memang masih terkesan menyeramkan dengan lorong tanpa ujungnya yang gelap dan berdebu,” ungkap Sutan dalam keterangan rilis yang diterima Beritalima.com, Selasa (20/11).
Untuk itu, politisi senior Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) tersebut memberikan beberapa saran untuk meningkatkan kunjungan masyarakat ke museum.
Pertama, perlu dilakukan revitalisasi. “Revitalisasi tersebut bisa dengan cara menata kembali objek yang ditampilkan agar terlihat lebih menarik dan menghilangkan persepsi negatif masyarakat tentang museum.”
Selain melakukan revitalisasi, kebersihan serta keindahan museum juga perlu dijaga. “Pengelola museum harus sering- membersihkan barang yang dimuseumkan, karena museum menyimpan barang-barang tua yang tentu akan menjadi lebih tidak menarik lagi apabila kotor,” pesan Sutan.
Pengelola juga perlu melakukan promosi. Selama ini pengelola museum hampir tidak pernah mempromosikan museumnya. Karena itu, tidak heran bila masyarakat hanya mengetahui museum-museum yang dekat dengan tempat tinggal mereka.
“Pengelola museum bisa berpromosi melalui surat kabar, sosial media, atau secara langsung. Selain itu, juga perlu disediakan tour guide berkompeten agar masyarakat benar-benar memahami benda-benda yang dimuseumkan beserta sejarahnya,” ingat Sutan.
Dalam meningkatkan fungsi museum sebagai alternatif pembelajaran, Sutan mengaku, pihaknya giat mendorong publikasi tentang penting keberadaan museum sebagai sarana pembelajaran. Pengelola bisa membagikan brosur yang berisi sejarah dan tujuan dibangunnya museum tersebut.
Sutan meminta komitmen pemerintah, sekolah, dan agen pariwisata dalam meningkatkan fungsi museum. Misalnya, Pemerintah mewajibkan kegiatan kunjung ke museum, lalu sekolah memasukkan kunjungan ke museum ke dalam serangkaian acara wisata.
“Jadi, pelajar tidak hanya dimanjakan dengan piknik tahunan ke berbagai objek wisata, tetapi pelajar juga harus mulai dibiasakan dengan sejarah, salah satunya melalui kunjungan ke museum,” demikian Sutan Adil Hendra, (akhir)