Syarif Tjan : Sebaiknya Sampah Kota Ternate Dikelola dengan Konsep “Zero Waste”

  • Whatsapp

TERNATE,beritaLima.comAkibat kosongannya Bahan Bakar Minyak (BBM) mobil pengangkut sampah milik Dinas Lingkungan Hidup Kota Ternate, menyebabkan terjadi penumpukan sampah di dalam kota.

Berdasarkan pengamatan di lapangan terlihat hampir di semua Tempat Pembuangan Sampah (TPS) di dalam Kota Ternate sampah meluber hingga kebibir jalan dan menimbulkan bau yang tidak sedap.

Akibat kondisi ini banyak masyarakat yang kecewa dengan ketidakmampuan Dinas Lingkungan Hidup dalam menangani masalah sampah Kota.

Masalah sampah di Menurut salah satu Ahli Lingkungan Maluku Utara, Syarif Tjan menyatakan masalah sampah di Kota Ternate merupakan masalah klasik yang hingga kini tak teratasi. Dalam kondisi normal saja sampah tidak semuanya terangkut.

Ditambahkan nya Berdasarkan data diketahui volume sampah yang terangkut tak mencapai 50 persen dari total volume sampah yg dihasilkan penduduk Kota Ternate. Kalau DLH menghandle sendiri penanganan sampah ya pasti tidak mampu. Jadi menurut Syarif Tjan peran masyarakat sangat penting dalam pengelolaan sampah. Disamping peralatan angkutan sampah tentunya juga harus diremajakan.

Menurutnya Penanganan sampah di Kota Ternate harus dikelola dengan menggunakan konsep Zero Waste. dimana  Sampah harus dipandang sebagai sumber ekonomi yang potensial sehingga sebelum dibuang sampah harus dikelola terlebih dahulu dimasing -masing rumah dengan memanfaatkan sampah berdasarkan jenisnya.

Penerapan pengolahan sampah berbasis 3R Reduce, Reuse dan Recycle. Selanjutnya yang tidak terolah baru dibuang ke TPS Selama ini sampah di Kota Ternate hanya sekedar dikumpulkan, dan dibuang ke Tempat Pengolahan Akhir (TPA). Kalau pun dikelola sebagai kompos itu pun hanya sebagian kecil saja dan tidak rutin.
Selain itu Syarif Tjan menilai DLH tidak pernah memberdayakan kelompok -kelompok masyarakat untuk ikut aktif mengelola sampah secara mandiri dan berkelanjutan.

Dengan jumlah kendaraan sampah yg terbatas tentu saja DLH kewalahan mengatasi produksi sampah yg dihasilkan warga kota. Kita butuh paradigma baru dalam mengelola sampah.

Jadi kedepan saya mengharapkan kepada walikota terpilih untuk menempatkan orang yg paham dan punya disiplin ilmu dibidang rekayasa lingkungan termasuk pengelolaan sampah untuk mengendalikan Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Tidak sekedar menempatkan orang atas pertimbangan faktor politis, melainkan atas dasar meritokrasi dalam mewujudkan pemerintahan yg benar benar merit system.

Tapi kalau infrastruktur dan peralatan serta sumber daya manusia di DLH dianggap tidak mumpuni mengelola sampah, saya menawarkan baiknya soal pengelolaan sampah Kota Ternate diserahkan ke pihak Swasta untuk mengelola. Semacam vendors gitu untuk menangani sampah Kota Ternate. Biar pemerintah Kota Ternate tak repot.(**)

By ; Syarief Tjan (ahli lingkungan)

beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait