SUMENEP, beritalima.com|Dalam rangka merayakan kemenangan Hari Raya Idul Fitri 1441 Hijriyah, Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur menggelar takbir online.
Takbir Idul Fitri online ini melibatkan Pondok Pesantren (Ponpes) Annuqayah, Guluk-guluk dan Ponpes Al-Karimiyah, Beraji, Gapura, Sumenep serta sejumlah pondok pesantren lainnya, Sabtu (23/5/2020) malam.
Dijadwalkan, lebih dari 10 lokasi yang dijadikan tempat takbir online, selain dua pondok pesantren tersebut, juga akan berlangsung dari Pendopo Agung Keraton Sumenep, dihadiri Bupati Sumenep, A Busyro Karim bersama Forkopimda dan pimpinan OPD, instansi vertikal serta unsur BUMD.
Dari setiap lokasi akan diiringi berbagai macam seni musik etnik islami, seperti al-banjari, hadrah hingga kolaborasi musik akustik.
Bahkan, disajikan sepenggal kisah masyarakat mandar dari Kecamatan Sapeken, Sumenep dengan menggunakan bahasa adat mandar.
Dari surat edaran yang ditandatangani Sekretaris Daerah Kabupaten Sumenep, Edy Rasiyadi, disebutkan takbir vertual ini diikuti oleh Kecamatan Rubaru, Kantor Dinas Pendidikan, Dinas Kominfo, Kecamatan Pasongsongan, Dispertahortbun, Distangan dan Peternakan.
Selain itu, dari kantor Kecamatan Sapeken, Kecamatan Pragaan dan dari ruang isolasi RSUD dr. H. Moh. Anwar Kabupaten Sumenep.
Takbir online dimulai pada pukul 20.30 WIB setelah dibuka oleh Bupati Sumenep, DR. KH. A Busyro Karim, MSi. dari Pendopo Agung Keraton Sumenep.
Selain Bupati Sumenep, Hadir pada giat tersebut, Wakil bupati Sumenep, Sekdakab Sumenep, Kapolres Sumenep, Dandim 0827 Sumenep, Ketua MUI Sumenep, MWCNU, Forkopimda, dan OPD.
DR. KH. A. Busyro Karim MSi. Dalam sambutannya menyampaikan, Takbir Akbar Kali ini berbeda dari sebelumnya, kalau biasanya gema takbir Akbar kita laksanakan di Masjid Agung Sumenep kali ini kita laksanakan serentak secara online di kecamatan dan berpusat di pendopo Agung Keraton Sumenep.
“Semua itu tidak mengurangi hikmah dari Iedul Fitri. Kita harus sadari bahwa segala yang menimpa ummat manusia ini adalah merupakan uji dari Allah SWT”, ungkap Bupati dua periode ini.
Menurut Buya sapaan akrabnya, meski pemerintah meminta untuk meniadakan takbir keliling, syiar harus tetap dilakukan. Namun dengan cara yang lebih aman dan sesuai dengan protokol pencegahan COVID-19.
“Malam ini adalah malam kemenangan untuk mensyiarkan dan mengagungkan asma Allah. Sunnahnya kan bertakbir bareng-bareng jadi mengajak seluruh masyarakat yang bisa kita jangkau untuk menyebut nama Allah sebelum idul fitri”, jelasnya.
Saya berharap kita semua harus menjaga situasi darurat ini. Coba kita lihat, para petugas medis, keamanan dan semua yang terkait, mengorbankan waktu untuk berbuat agar jiwa raga kita tidak sia – sia.
“Terimakasih kepada seluruh masyarakat Sumenep yang telah menjaga Sumenep ini agar tetap kondusif meski ada yang keluar dan masuk karena COVID-19”. Pungkasnya.
Takbir online ini diakhiri dengan pembacaan doa oleh pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, Sumenep, DR. KH. Fauzi Tidjani, MA.
(An)
