KUPANG, beritalima.com – Pemerintah Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, terus berupaya menurunkan jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) yang tercatat mencapai kurang lebih 10 ribu.
Sebagai langkah pasti, pemerintah menganggarkan perbaikan RTLH tersebut lewat APBD Kabupaten Rote Ndao setiap tahun.
Hal tersebut disampaikan Bupati Rote Ndao, Paulina Haning Bullu, S.E., kepada Berita Lima di Kupang, Minggu (16/2/2020).
Ia mengatakan, pada tahun 2010, Pemerintah mengalokasikan anggaran untuk pembangunan rumah layak huni sebanyak 1.880 rumah, dengan alokasi anggaran Rp15 juta per rumah.
Kemudian tahun ini, pemerintah kembali mengalokasikan anggaran untuk pembangunan rumah layak huni (RLH) sebanyak 1.770 rumah, dengan alokasi anggaran Rp30 juta per rumah.
Dikatakan Bupati Paulina, pembangunan RLH ini adalah merupakan program prioritas, yang diberi nama “ AlaDin ” (Atap, Lantai Dinding).
“ Tahun lalu, sudah terbangun 1.880 rumah, dengan alokasi anggaran Rp15 juta per rumah, baik APBD I, APBD II maupun dana Desa. Tahun ini, jumlah rumah layak huni yang dibangun menurun. Jadi setelah saya evaluasi teryata ada kesulitan bagi penerima bantuan, sehingga tahun ini kita naikan anggarannya menjadi Rp30 juta per rumah,” kata bupati perempuan pertama di NTT itu menambahkan. (L. Ng. Mbuhang)
