Sumenep, beritalima.com|Dinas Pendidikan Kabupaten Sumenep bakal melakukan regrouping terhadap 28 Sekolah Dasar Negeri (SDN) yang tersebar di beberapa kecamatan lantaran sekolah tersebut tidak ada siswanya.
Menurut Kapala Bidang (kabid) Sekolah Dasar H. Abd. Kadir, MPd. menyampaikan, pada tahun 2020 bakal mengusulkan kepada bupati untuk meregrouping 28 SD yang tersebar di beberapa kecamatan daratan termasuk kecamatan kepulauan Kabupaten Sumenep
Bahkan Kadir mengaku yang akan diusulkan tahun ini juga SD yang sudah tidak ada penghuninya beberapa tahun yang lalu. Namun, baru di usulkan tahun ini untuk di regrouping
“Tahun ini yang bakal di usulkan ke bupati ada 28 SD untuk di regrouping. Ada SD yang sudah di tutup tapi SK penutupannya masih belum ada, sehingga di masukkan tahun ini untuk di tutup,” jelasnya, Kamis, (11/6).
Kadir menyampaikan penyebab dari regrouping tersebut salah satu faktor utamanya adalah karena tidak ada siswa. Jika sudah dua tahun berturut turut tidak ada siswa yang mendaftar maka sekolah itu layak untuk di tutup.
“Jika dua tahun berturut turut tidak ada siswa yang mendaftar di kelas I. maka SD tersebut bisa diusulkan untuk regrouping dengan SD terdekat yang ada di daerah tersebut,” ucapnya.
Ditanya faktor kalah bersaing dengan sekolah swasta seperti Madrasah Ibtidaiyah (MI) pihaknya mengaku bukan kalah bersaing. Namun, biasanya di daerah tertentu satu SD banding tiga MI bahkan ada yang lebih. Penduduk di desa tersebut tidak terlalu padat, hal juga menjadi penyebabnya.
“Saya juga sering sampaikan kepada kepala sekolah untuk bersaing dengan menunjukkan kualitas, jika kualitasnya bagus tetap akan dipilih oleh masyarakat,” pungkasnya.
(An)