Tak Ingin Desanya Disebut Kumuh, Tokoh Pemuda & Pihak Desa Canangkan Kilensari Akhir 2019 Bebas Sampah

  • Whatsapp

SITUBONDO,Beritalima.com – Persoalan Sampah Di pinggir pantai desa Kilensari Kecamatan Panarukan Situbondo, mulai menjadi perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk dari sejumlah pemuda Desa, yang mulai merasa kawatir dengan menumpuknya sampah yang semakin tidak terkendali. Jum’at Malam (8/02/2019)

Sejumlah pemuda yang sebelumnya berawal dari group media sosial WhatsApp, mulai menggalakkan semangat memotifasi warga Desa kilensari akan pentingnya kebersihan dan pelestarian lingkungan hidup. Dengan bergerak membersihkan tumpukan sampah melalui kerja bakti massal, tak hanya itu untuk mewujudkannya menjadi Desa Bebas Sampah sejumlah pemuda tersebut mengadakan pertemuan dengan pemerintah desa dengan konsep tahun 2019 Desa kilensari bebas sampah.

“Sampah ini merupakan masalah dan merupakan tanggung jawab bersama, kami bergerak tanpa didukung oleh pemerintah desa tentu kita mustahil dalam mewujudkan cita – cita Desa bebas sampah, Kami memberikan konsep – konsep sementara desa memiliki kewenangan dalam membuat peraturan maupun legalitas termasuk juga anggaran, sehingga mari kita bergerak bersinergi untuk kemajuan bersama,”Ucap marwoto ketua LPM mewakili para pemuda.

Seorang perwakilan pemuda Budi Hartono kepada awak media menyampaikan jika penyampaian aspirasi sekaligus permintaan terhadap pihak pemerintah desa Kilensari dan BPD membuat sebuah perdes tentang sampah dan memasang plang-plang peringatan di pesisir pantai maupun sungai. Serta mengajak seluruh perangkat desa agar memberikan edukasi ekologis Langsung terhadap masyarakat.

“Niat maupun usaha menanggulangi sampah yang semakin tak terkendali di bibir pantai dan sungai apabila tidak didukung edukasi ekologis kepada masyarakat maka tidak akan artinya, Edukasi ekologis yang dimaksudkan adalah bagaimana memberikan pendidikan sejak dini terhadap seluruh komponen masyarakat terkait pentingnya pelestarian lingkungan hidup bagi kehidupan kita selain itu harus didukung pula dengan peraturan berupa perdes,”Papar Budi.

Kades Kilensari Irfan Riskafanda berjanji akan turun langsung ke masyarakat, untuk menampung permasalahan sampah. Karena dirinya juga mengaku kesulitan input atau masukan dari masyarakat melalui RT/RW serta Kasun selama ini masih sangat minim. Sementara pihak desa sendiri memiliki permasalahan yang cukup kompleks.

“Dengan permasalahan masyarakat yang cukup kompleks dan kepadatan penduduk di kilensari mungkin kita kalah ke desa lain tentang kekayaan maupun tempat wisata, tapi disisi lain kami memberikan kemudahan pelayanan terhadap warga, salah satunya dimana hanya desa kilensari se Kecamatan panarukan yang memiliki ambulance, mari kita bekerja sama dalam membangun desa,”Pintanya.

Dalam kesempatan tersebut Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Jumadin berjanji untuk segera membuat Perdes tentang sampah tapi dengan terlebih dahulu melakukan pengkajian bersama pihak desa. (Joe)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *