SAMPANG, BeritaLima.com – Kualitas air minum yang dikelola oleh pemerintah Daerah melalui Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Sampang mulai dikeluhkan warga pengguna, salah satunya yang berada di kelurahan Banyuanyar.
Air yang berasal dari sumur bor Pajudan tersebut beberapa bulan terakhir mulai berbau, bahkan sebelumnya nampak keruh, sehingga warga sekitar menilai sumber mata air di sumur Pajudan terkontaminasi.
“Termasuk Air keran di rumah, sejak tiga bulan terakhir saya gunakan hanya untuk mandi dan mencuci saja, sebab meskipun saya endapkan baunya tetap ada, mirip bau septic tank,” ucap Mahmud Syah salah satu Ketua RT Kelurahan Banyuanyar.
Mahmud juga mengungkapkan jika sebelumnya tidak ada masalah dengan air PDAM yang digunakan oleh warganya, namun semenjak dialihkan ke sumur Pajudan, warga satu persatu mulai mengeluh.
“Semenjak 2021 air di wilayah kami mulai dialihkan ke sumur Pajudan, dan sejak awal 2024 lalu mulailah muncul masalah, mulai dari warna air keruh dan terkadang putih, hingga yang terakhir ini berbau,” ungkapnya.
Disisi lain Holilurrohman bagian teknik PDAM menjelaskan jika saat ini menghadapi cuaca ekstrim banyak sumur bor yang dikeluhkan oleh pelanggan karena muncul bau dan ada yang keruh, namun untuk saat ini kami akan menampung semua pengaduan tersebut sambil lalu menunggu hasil uji lab.
“Munculnya permasalahan yang sama banyak dialami pelanggan yang lain, namun kami belum banyak bisa melakukan tindakan sehingga untuk sementara ditangani dengan pemberian klorin atau kaporit,” ungkapnya.
Menurutnya, kemunculan fenomena ini bisa saja terjadi karena banyaknya sumur bor baru dan dampak kekeringan yang diiringi dengan cuaca ekstrim, sehingga beberapa faktor bisa saja terjadi, maka untuk menanganinya dengan tepat kami sedang melakukan uji secara detail melalui uji lab. (FA)