TORAJA UTARA-www.beritalima.com-Kabupaten yang telah menyandang daerah tujuan wisata dunia atau yang lebih populer tujuan destinasi pariwisata,rupanya masih menyimpan cerita yang cukup miris.Pasalnya,janji yang sempat digulirkan oleh Bupati dan Wakil Bupati Toraja Utara, kala berkampanye tahun kemaren,isu sampah menjadi menjadi isu yang cukup menjadi perhatian warga,utamanya warga Rantepao.
Soal sampah memang menjadi masalah yang klasik, rupanya hingga hari ini belum ada solusinya.Bahkan sampah menjadi momok warga Rantepao, berharap Bupati Kalatiku Paembonan segera mencarikan jalan keluarnya.
Lina (27),salah seorang warga Lembang Tondon Langi’ Kecamatan Tondon Kabupaten Toraja Utara,sejak daerahnya di jadikan tempat pembuangan akhir sampah (TPA),dampak lingkungan sangat mereka rasakan.
Misalnya,tutur seorang ibu yang baru beranak satu itu,bau menyengat akibat sampah serta bertaburan alat di lokasi TPA sangat dirasakan warga setempat.
“Tolong Pemerintah pindahkan TPA dari Tondon Langi’sejak lokasi Lembang kami jadi TPA warga sangat keluhkan dampak lingkungan utamanya dampak kesehatan warga,” ujarnya,Minggu (30/10),saat memberikan keterangan pers dengan sejumlah awak media cetak dan elektronik.
Sejak Bupati dan Wakil Bupati Toraja Utara,Kalatiku-Rinto,dilantik,hingga saat ini Toraja Utara belum memiliki tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA).
Saat ini, lahan warga di Tondon Langi’,kurang lebih satu hektar di Lembang Tondon Langi’,Kecamatan Tondon,Masih dekat areal perkampungan dijadikan TPA.
Tak khayal,akibatnya sampah meluber hingga kebibir jalan berserakan di kota Rantepao,masyarakat tagih janji Bupati/Wakil Bupati,jika terpilih,masalah sampah akan menjadi skala prioritas.
Dari hasil pantauan beberapa wartawan di lokasi,lokasi TPA tersebut,walaupun kata salah seorang petugas yang ada di lokasi sebenarnya tidak layak berfungsi sebagai tempat TPA,pasalnya masih berada di wilayah perkampungan warga.
Saat ini warga menagih janji Bupati dan Wakil Bupati soal penanganan sampah sesuai janji Kalatiku- Rinto.
Namun janji itu tak kunjung terpenuhi, rupanya warga sudah terbiasa dengan janji politik ibaratnya, “Habis Manis Sepah Dibuang,”.
Akhirnya warga merana dan merasa kecewa,serta Bupati Dan Wakil Bupati Minta penuhi janji politiknya,dengan mengusung taqlin,berubah untuk sejahtera.(Gede Siwa).