GRESIK, beritalima.com – Ketua DPRD Gresik, M. Syahrul Munir, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi tambang galian C di Desa Sukorejo, Kecamatan Bungah, Senin (28/7/2025). Kunjungan itu dilakukan menyusul keluhan warga terkait aktivitas penambangan tanah yang dinilai meresahkan dan berpotensi merusak lingkungan sekitar.
Setibanya di lokasi sekitar pukul 11.00 WIB, Syahrul melihat langsung proses penggalian tanah menggunakan alat berat dan sejumlah truk pengangkut material. Namun yang membuatnya terkejut adalah posisi tambang yang sangat dekat dengan bibir Sungai Bengawan Solo.
“Ini sangat membahayakan. Jaraknya tidak sampai tiga meter dari sungai. Kalau terjadi longsor atau jebol, bisa fatal akibatnya. Ini jelas tindakan yang sembrono,” ujar Syahrul dengan nada geram.
Menurut Syahrul, dari hasil pengamatan di lapangan, ada sejumlah pelanggaran serius yang dilakukan oleh pihak penambang. Selain menggali terlalu dekat dengan aliran sungai besar, izin operasi tambang juga tidak bisa ditunjukkan dengan jelas saat diminta.
“Saya tanya soal perizinannya, tapi mereka tidak bisa menunjukkan dokumen apapun. Jelas mereka tidak peduli soal dampak lingkungan. Yang penting hanya keuntungan,” ujarnya.
Ia menilai aktivitas tersebut tidak hanya melanggar standar teknis penambangan, tetapi juga mengabaikan aspek keselamatan dan tata ruang wilayah. Oleh karena itu, Syahrul mendesak agar kegiatan tambang ilegal itu segera dihentikan dan lahan dikembalikan ke kondisi semula.
“Saya sudah koordinasi dengan Polres Gresik, Satpol PP, Dinas Perizinan, dan Dinas Lingkungan Hidup. Kami minta agar ada tindakan tegas, baik dari sisi penertiban maupun penegakan aturan perizinan,” tegasnya.
Pihaknya juga mengingatkan pentingnya pengawasan ketat terhadap kegiatan pertambangan di Gresik agar tidak membahayakan warga maupun merusak lingkungan hidup yang berkelanjutan.( Ron)

