Tambang Emas Gunung Manis Memanas, PT BSI Dihadang Oknum Penambang Ilegal

  • Whatsapp
Foto: Hasil cropig video. (Doc, Istimewa)

BANYUWANGI,Beritalima.com – Upaya investasi strategis di sektor pertambangan emas di Banyuwangi kembali dihadapkan pada ujian serius. PT Bumi Suksesindo (PT BSI), anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk yang beroperasi di wilayah Pesanggaran, harus menghadapi aksi penghadangan dari sekelompok oknum yang diduga sebagai penambang emas ilegal.

Peristiwa tersebut terjadi pada Senin, 3 November 2025. Sejumlah warga yang mengklaim sebagai pelaku tambang rakyat secara terang-terangan menghentikan aktivitas operasional PT BSI di Petak 78, Gunung Manis, wilayah Dusun Ringinagung, Desa Pesanggaran.

Bacaan Lainnya

Petak 78 sendiri dikenal sebagai salah satu kawasan yang dulunya menjadi incaran para pelaku tambang ilegal. Sebelum dikelola PT BSI, lokasi tersebut berada di bawah naungan Perhutani KPH Banyuwangi Selatan.

Menanggapi kejadian itu, Administratur (Adm) Perhutani KPH Banyuwangi Selatan, Wahyu Dwi Hadmojo, S.Hut, MM, angkat bicara. Ia menegaskan bahwa Petak 78 merupakan kawasan hutan negara, dan secara hukum telah dialihkan pengelolaannya kepada PT BSI berdasarkan keputusan resmi pemerintah pusat.

“Setelah diterbitkannya SK dari Menteri Kehutanan, pengelolaan sudah bukan lagi di bawah Perhutani, tapi kini pengelolaan PT BSI,” kata Wahyu, Kamis (6/11/2025).

Ia juga memastikan bahwa PT BSI adalah satu-satunya pihak yang memiliki izin resmi untuk melakukan aktivitas penambangan di kawasan tersebut.

“Prioritas dari Menteri Kehutanan itu PT BSI yang berhak menambang di situ,” tegasnya.

Terkait klaim warga yang menamakan diri sebagai penambang rakyat, Wahyu memastikan bahwa aktivitas tersebut tidak memiliki dasar hukum. Menurutnya, jika benar berizin, seharusnya Perhutani juga mendapat tembusan dokumen resmi terkait aktivitas itu.

“Kalau tambang rakyat itu di dalam kawasan hutan negara, menurut kami, itu justru yang ilegal,” ujarnya tegas.

Situasi ini bukan hanya menimbulkan kerugian bagi PT BSI sebagai investor resmi, tetapi juga dinilai mencoreng iklim investasi di Banyuwangi.

Apalagi, insiden ini terjadi di tengah dorongan Presiden RI, Prabowo Subianto, agar seluruh elemen bangsa menjaga kondusivitas dan memberikan rasa aman bagi pelaku investasi.

Diketahui, pemerintah pusat saat ini tengah gencar mendorong percepatan pembangunan dan pemerataan ekonomi nasional melalui peningkatan investasi, termasuk di sektor pertambangan yang menjadi salah satu penopang utama perekonomian daerah.(Red/Abi//B5)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com

Pos terkait