Tampo Fair 2025 Hidupkan Ekonomi Desa, Dinas Koperindag Apresiasi Desa Tematik Kampung Batik

  • Whatsapp
Foto: Kepala Dinas Koperindag, Nanin Oktaviantie melihat hasil kerajinan batik disalah satu stand UMKM Tampo fair di RTH Desa Tampo, Banyuwangi. (Doc,Rony Subhan)

BANYUWANGI,Beritalima.com – Lapangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Desa Tampo, Kecamatan Cluring, kembali menjadi pusat perhatian. Sejak Rabu (22/10/2025) sore, suasana desa mendadak ramai oleh ratusan pengunjung yang memadati arena Tampo Fair 2025, ajang tahunan yang mengusung tema “UMKM Tangguh, Ekonomi Tumbuh.”

Sebanyak 70 tenda krucut berdiri rapi di area pameran, menampilkan aneka produk unggulan lokal mulai dari batik khas Tampo, kerajinan tangan, lukisan, hingga jajanan tradisional dan modern. Bahkan, antusiasme peserta begitu tinggi hingga beberapa pelaku UMKM harus mendirikan tenda tambahan secara mandiri karena lokasi yang disediakan panitia sudah penuh.

Bacaan Lainnya

Sebelum acara resmi dibuka, suasana sore itu dihangatkan oleh penampilan tari Gandrung Osing yang dibawakan anak-anak sekolah dari wilayah Desa Tampo. Gerak gemulai dan ekspresi mereka memukau para penonton, menjadi pembuka yang manis sebelum seremoni dimulai.

Foto: Tari Gandrung menyambut pembukaan Tampo fair di RTH Desa Tampo. (Doc, Rony Subhan)

Acara kemudian dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Koperindag) Banyuwangi, Nanin Oktaviantie, tepat pukul 16.00 WIB. Dalam sambutannya, Nanin memberikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Desa Tampo yang konsisten menggerakkan roda ekonomi masyarakat melalui event tahunan ini.

“Kami sangat senang kepada Desa Tampo yang setiap tahun menginisiasi dan menggerakkan UMKM melalui Tampo Fair. Desa ini sangat aktif dan menjadi satu-satunya desa tematik kampung batik di Kecamatan Cluring,” ujar Nanin.

Ia juga menekankan pentingnya pengembangan produk lokal agar mampu menembus pasar internasional.

“Kami di Dinas Koperasi memiliki banyak program untuk mendukung pelaku usaha rakyat, termasuk layanan kemasan agar produk UMKM bisa tampil lebih menarik dan layak dipasarkan ke outlet-outlet besar. Kami siap berkolaborasi dengan desa, Dinas Tenaga Kerja, dan Dinas Perdagangan untuk memperkuat sektor ini,” imbuhnya.

Foto: Stand Tampo fair dipadati pengunjung. (Doc, Rony Subhan)

Sementara itu, Kepala Desa Tampo, Hasim Ashari, mengatakan bahwa Tampo Fair bukan hanya ajang pameran, melainkan wujud nyata gotong royong masyarakat dalam memperkuat ekonomi desa.

“Kegiatan ini bertujuan mengangkat perekonomian kecil di Desa Tampo. Selain pelaku UMKM, para seniman lokal juga mendapat ruang tampil. Tahun ini ada beberapa kelompok seni jaranan, dan hadrah yang akan memeriahkan acara,” terang Hasim.

Ia menambahkan, sebagai desa tematik kampung batik, pihaknya terus memberikan pelatihan kepada anak-anak sekolah, termasuk siswa penyandang disabilitas, agar mereka bisa ikut berkarya.

“Kami ingin anak-anak mencintai batik sejak dini, agar warisan budaya ini terus hidup dan menjadi sumber ekonomi kreatif bagi generasi muda,” tambahnya.

Tampo Fair 2025 dijadwalkan berlangsung selama empat hari penuh. Selain pameran produk dan pertunjukan seni, acara ini juga menjadi ruang interaksi antara pelaku UMKM, pengunjung, dan pembeli potensial yang datang dari berbagai daerah.

Foto: Rombongan dari Dinas koperindag termasuk kepala dinas Nanin Oktaviantie melihat lihat hasil batik dan handrikrap. (Doc, Rony Subhan)

Sejak digelar pertama kali, Tampo Fair telah menjadi magnet ekonomi baru bagi warga Cluring dan sekitarnya. Dan tahun ini, semangat “UMKM tangguh, ekonomi tumbuh” benar-benar terasa di setiap sudut lapangan RTH Desa Tampo. Tempat di mana karya, budaya, dan semangat wirausaha warga berpadu dalam harmoni. (Rony//B5)

beritalima.com beritalima.com

Pos terkait