SURABAYA, beritalima.com – Pemprov Jatim melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), mendirikan tenda pengungsian di Desa Dayakkan, Kec. Badegan, Kab. Ponorogo yang tanahnya retak. Selain itu, Pemprov juga memberikan pendampingan kesehatan dari puskesmas terdekat serta menyuplai makanan bagi masyarakat yang mengungsi di rumah penduduk sekitarnya.
Hal tersebut disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim, Benny Sampirwanto, di ruang kerja, di Kantor Gubernur Jatim Jl. Pahlawan 110 Surabaya Jum’at (7/4).
Langkah cepat tersebut, jelas Benny, dilakukan karena sebanyak 56 Kepala Keluarga (KK) atau 285 orang telah mengungsi akibat terjadinya retakan tanah didaerahnya. Pada Rabu sore, tanggal 5 April 2017, terjadi keretakan tanah selebar 30 cm di ketinggian bukit 300 meter. Pada Kamis, tanggal 6 April 2017, s.d. sore hari ini, keretakan tanah menjadi selebar 1meter dengan kedalaman 3 meter. Lokasi tanah retak berjarak 3 km dari balai desa tempat pengungsian.
“Warga trauma terhadap kejadian longsor yang mengakibatkan korban jiwa di Ds. Banaran Kec. Pulung. Selain itu, takut terhadap retakannya sendiri,” ujar Benny mengutip pernyataan Kepala BPBD Jatim Sudarmawan. Antisipasi warga ini, lanjutnya, dilakukan berkat kesigapan perangkat desa yang menyiarkan melalui pengeras masjid mushola. (**)