Tanggap Covid-19, GMIT Bentuk Relawan di Tingkat Klasis

  • Whatsapp

KUPANG, beritalima.com – Dalam rangka percepatan pengendalian dan pencegahan Covid-19 di Provinsi Nusa Tenggara Timur, Dinas Kesehatan Provinsi NTT menggandeng relawan Gereja Masehi Injili DI Timor (GMIT) untuk melakukan aksi tanggap Covid-19 di tingkat Klasis.

Kegiatan tersebut, berlangsung di Jemaat (GMIT) Diaspora Danau Ina Oesapa, Kota Kupang, Selasa (6/10/2020) siang. Kegiatan yang dihadiri puluhan peserta, dimulai dengan pelatihan untuk menginisiasi langkah-langkah pencegahan Covid-19 dari Sektor Air dan Sanitasi untuk peningkatan kedisipilinan diri agar patuh pada protokol kesehatan.

Pelatihan kali ini melibatkan relawan Covid-19 di tingkat Klasis Kota Kupang, Dinas Kesehatan Kota Kupang, PKK Kota Kupang, Tenaga Sanitarian dan Promkes di Kota Kupang, Perwakilan Sinode GMIT dan Fasilitator Pendamping Kelurahan Model PKK di Kota Kupang.

Kegiatan selama satu hari melalui pendalaman materi terkait dengan cara Mencuci Tangan Pakai Sabun di Air yang mengalir, cara membuat Desinfektan dan melakukan Desinfeksi secara mandiri di Tingkat Rumah Tangga, Tempat Ibadah dan tempat umum lainnya, insisasi awal konsep Sanitasi Total Berbasis Masyarakat untuk pencegahan Covid-19 serta upaya advokasi jemaat untuk memiliki sarana CTPS di tingkat Rumah Tangga.

Selain Dinas Kesehatan Provinsi NTT, penyelenggaraan kegiatan ini didukung sepenuhnya oleh program kemitraan GMIT-Unicef NTT dan berkolaborasi dengan Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Cabang NTT.

Kepala Seksi Kesling, Kesehatan Kerja dan Olaraga Dinas Kesehatan Provinsi NTT, Heny Timasowa mengatakan, kegiatan pelatihan relawan pencegahan Covid-19 ini dilaksanakan atas kerja sama dengan Sinode GMIT, dan didukung oleh Unicef dan HAKLI Cabang NTT.

Menurutnya, hasil pemantauan dan monitoring 3 M, ternyata masih banyak masyarakat tingkat kepatuhannya rendah.

“Kepatuhan terhadap penggunaan masker, mencuci tangan di air yang mengalir dengan menggunakan sabun, dan menghindari kerumunan itu masih rendah,” jelas Heny.

Dia berharap para peserta yang sudah mengikuti pelatihan pencegahan Covid-19 ini, mereka dapat memberikan pelatihan lagi kepada anggota jemaat yang lainnya.

“Harapan kami, teman-teman yang dilatih ini bisa lebih baik lagi melatih ditingkat masyarakat dengan apa yang kami berikan sekarang, mereka bisa lebih lanjut melatih kelompok kader masyarakat,” kata Heny.

Sementara itu, Karolus Ngambut, Wakil Ketua HAKLI NTT mengatakan, dari organisasi profesi HAKLI Cabang NTT sebagai mitra kerja dari Unicef mendukung pemerintah khususnya penanganan Covid-19.

Menurut Karolus, HAKLI melakukan beberapa kegiatan, yaitu antar lain, mendukung GMIT untuk meningkatkan kapasitas para relawan-relawan yang sudah direkrut GMIT, untuk nanti mereka melakukan sosialisasi, desiminasi terkait dengan langkah-langkah, cara-cara pencegahan Covid ini ditingkat rumah tangga masing-masing.

“Karena itu, salah satu materi yang sidampaikan dalam kegiatan hari ini, adalah harus mencuci tangan dengan sabun, pakai masker, jaga jarak, menghindari kerumunan. Jadi kita membantu pemerintah mensosialisasikan, mendorong warga masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan,” kata Karolus.

“Jadi kami organisasi profesi HAKLI sangat mendukung apa yang dilakukan oleh pemerintah. Hari ini adalah hari pertama melakukannya, dan besok kami laksanakannya di Burain, Kabupaten Kupang, dan juga akan dilaksanakan yang sama di Soe, Timor Tengah Selatan,” kata dia menambahkan.

Menurutnya, ada beberapa tema-tema kegiatan yang didukung oleh Unicef yang bermitra dengan HAKLI, diantaranya melakukan disenfeksi secara langsung ke rumah-rumah masyarakat, tempat-tempat umum, serta di kantor-kantor pemerintah Provinsi NTT. kemudian pembagian sarana cucu tangan pakai sabun. (L. Ng. Mbuhang)

beritalima.com
beritalima.com beritalima.com beritalima.com beritalima.com

Pos terkait