TRENGGALEK, beritalima.com
Tanggap akan segala potensi kebencanaan yang mungkin timbul akibat pergantian musim, seluruh unsur jajaran di Trenggalek telah siap siaga. Tim gabungan yang telah dibentuk oleh forkopimda Trenggalek mulai dari TNI, Polri, pemerintah daerah serta elemen kemasyarakatan lain mulai melakukan berbagai persiapan.
Diantaranya dengan melakukan berbagai pengecekan guna menghadapi segala kemungkinan.
Sebagaimana telah dilaksanakan oleh Kapolres Trenggalek AKBP Jean Calvijn Simanjuntak bersama pimpinan daerah di Trenggalek pada hari Sabtu (4/1/2020).
Mereka terjun langsung melakukan pengecekan pos-pos di beberapa titik yang memang telah dipersiapkan. Di antaranya pada lokasi yang rencanya akan digunakan sebagai pos komando (posko) pengungsian, posko bencana, posko penempatan peralatan tanggap darurat hingga pengecekan pada salah satu ‘dam’ (pintu air).
“Warga Trenggalek sangat mengharapkan adanya keberadaan kita sebagai wakil dari negara ketika sewaktu-waktu memang datang bencana. Disini kita harus selalu siap membantu kesulitan warga masyarakat,” ungkap Kapolres ketika dikonfirmasi beritalima.com, Minggu (5/1/2020).
Masih menurut mantan Kasubdit I Ditresnarkoba Polda Metro Jaya tersebut, dalam apel dan pengecekan kesiapsiagaan tim kebencanaan kemarin, dirinya berharap seluruh instansi dapat melakukan koordinasi serta sinergi dengan baik ketika terjadi kebencanaan.
“Ada tiga posko utama tanggap bencana yang kita sediakan, yaitu di Kecamatan Trenggalek, Panggul, dan Kecamatan Tugu. Selain itu juga telah disiapkan posko-posko lain di tiap kecamatan,” imbuhnya.
Dirinya (Jean Calvijn) menambahkan, selain posko-posko itu pihaknyapun telah memastikan adanya dukungan berbagai peralatan lain guna memaksimalkan terlaksananya kesiap siagaan darurat bencana.
“Berbagai peralatan pendukung baik yang sekala ringan di dapur hingga sarana evakuasi dan alat berat sudah kita siapkan,” tandas putra Batak itu.
Bersyukur, hingga saat ini tidak ada kejadian bencana alam yang menonjol di wilayah hukumnya. Walau demikian, kesiapan dari seluruh instansi terkait yang berhubungan langsung dengan darurat bencana tetap dimaksimalkan.
“Semua yang terkait sudah ditempatkan pada posisi masing-masing. Ketika benar-benar ada bencana, semua siap untuk memberikan layanan kepada masyarakat. Walau begitu, harapannya jangan terjadi bencana,” ujarnya.
Memastikan semuanya, Jean Calvijn bersama stakeholder juga menyempatkan diri untuk meninjau beberapa posko dan pintu air (dam) salah satunya Dam Dawung. Karena itu merupakan salah satu pintu air vital yang merupakan pengendali aliran untuk beberapa wilayah di Trenggalek.
“Kabupaten Trenggalek merupakan daerah dengan tingkat kerawanan kebencanaan alam lumayan tinggi. Beberapa diantaranya, ada banjir, longsor, tanah gerak hingga angin kencang. Makanya semua harus siap, masyarakatnya, pemerintahnya maupun aparat kepolisian,” tandas alumni Akpol 1999 itu. (her)