Tanggung Jawab Rekanan, Proyek Talud Air Belum Satu Tahun Sudah Rusak

  • Whatsapp

Hi. Buhari Buamona Plt Kepala BPBD Kabupaten Kepulauan Sula
KEPULAUAN SULA,beritaLima,com – Proyek pembangunan talud air di Desa Waihama, Kecamatan Sanana, Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) sudah rusak.  Bangunan talud air yang menelan anggaran sebesar Rp 1 miliar sekian dari APBN 2020

Kerusakan pembangunan talud air itu menarik perhatian warga setempat.  Mereka meminta keseriusan Inspektorat Daerah dan aparat penegak hukum dalam managani problem tersebut.

Warga Desa Waihama yang namanya tidak mau dipublikasikan mendesak Inspektorat dan aparat penegak hukum tidak menutup mata atas persoalan tersebut.

Karena kerusakan talud air itu ada di depan mata orang banyak. Ia meminta pertanggungjawaban penegakan hukum dalam menangani masalah tersebut. “Inspektorat dan Penegak hukum setempat harus serius menangani masalah ambruk pembangunan talud air itu sampai tuntas.

“Karena sudah banyak APBN yang digunakan, tapi apa hasilnya tidak sesuai sebagaimana disaksikan saat ini,” Apalagi masa pemeliharaan telah berakhir, tidak ada kata lain, kecuali masalah ini harus ditangani serius oleh penegak hukum sebagaimana ketentuan perundang-undangan yang berlaku, “ucapnya.

Sementara itu, Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Sula,
Hi. Buhari Buamona saat diwawancarai diruang kerjanya, Rabu (01/09/21) mengatakan saya kan orang baru, proyek pembangunan talud air itu yang dikerjakan oleh pemerintah sebelumnya, dan itu tanggung jawab rekanan (kontraktor), apalagi anggaran APBN, “ucapnya. [dn]

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait