· Butuh Bantuan Modal Usaha Dan Pembinaan
Foto : Memasak garam di Gubuk milik petani di Tanoh Anoe. (Suherman Amin)
BIREUEN,ACEH-BERITALIMA.COM – Gampong (desa) Tanoh Anoe Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen penghasil garam terbesar di Aceh.
Puluhan warga masyarakat Gampong (Desa) dari Tanoh Anoe Kecamatan Jangka Kabupaten Bireuen itu profesinya adalah petani garam dapur.
Menurut Tgk Zamri, warga Gampong Tanoh Anoe, kepada beritalima.com kemarin, hasil garam produksi dari gampong Tanoh Anoe terbesar di Aceh dan pemasarannya juga sampai ke Provinsi Aceh.
Dijelaskan, Garam dapur produksi Gampong Tanoh Anoe prosesi dalam memproduksinya pertama membuat tungku masak air bibit garam dan tempat plat besi yang sering dipakai buat dinding mobil dengan ukuran 3 x 4 meter.
Setelah itu,air sumur yang segaja di gali dekat gubuk atau dapur garam seluas 5 x 7 meter harus ditutup dengan atap Rumbia atau seng yang sengaja dibangun untuk memasak air garam dengan memakai kayu bakar dengan prosesnya sekitar enam jam.
Disebutkan, satu dapur dapat menghasilkan sekitar lima puluh kilogram garam namun bila ditekuni dan dibuat serius ibu rumah tangga petani garam dapur bisa memperoleh penghasilan Rp 160.000 per-hari namun itu sudah sangat maksimal.
Sementara itu terkait tenaga kerja menurut salah seorang ibu rumah tangga di sana yaitu ibu Jamaliah yang juga pengrajin garam dapur menyebutkan,bisa meningkat penghasilan ekonomi mareka, biaya hidup dan sekolah anaknya mulai jenjang pendidikan dasar sampai perguruan tinggi,dan biaya hidup sehari harinya,sebab pedagang langsung mengambil garam siap panen ke tempat pemilik dapur garam dan para pedagang memasarkan garam produksi Tanoh Anoe ke seluruh Provinsi Aceh.
Menjawab beritalima.com tentang bantuan dari Pemerintah Kabupaten Bireuen atau Provinsi Aceh, mereka menyebut ada bantuan seusai terjadi musibah tsunami, berupa sejumlah pembuatan ala kadar gubuk, tetapi setelah itu sampai sekarang belum ada, apalagi pelatihan dan pembinaan untuk petani garam.
Camat Kecamatan Jangka Alfian yang ingin andalas konfirmasi terkait masalah petani garam belum bertemu, namun menurut stafnya semua petani garam sudah terdata.
Menurut staf kantor Camat, ratusan pengrajin garam dapur itu perlu ada bantuan. Yang pasti demi untuk memberdayakan ekonomi dalam upaya kesejahteraan agar mereka terus meningkatkan memproduksi garam dapur dengan adanya perubahan.
Dari hasil pembicaraan beritalima.com dengan para petani garam terungkap bahwa ratusan Petani pengrajin garam dapur secara tradisional di Desa Tanoh Anoe itu sangat membutuhkan bantuan dari Pemerintah baik itu Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi Aceh dan Pemerintah Kabupaten Bireuen.
Pengrajin garam dapur di Tanoh Anoe sudah berprofesi puluhan tahun dengan cara tradisonal secara turun temurun ( Warisan endatu) dan mereka sangat membutuhkan Pendidikan dan pelastihan serta pemb inaaan agar ada perubahan.
Terkait masalah tersebut mereka menanti uluran tangan dari Pemerintah agar usaha pembuatan garam dapur dengan sistem dimasak perlu permodalalan dan pembinaan.
Jamilah menyebut, mereka terkendala modal usaha dan andaipun Pemerintah mau membantu usaha mereka berupa penambahan modal kerja,untuk membuat gubuk ukuran 5 x 7 meter, yang kini kondisi bangunan lama sudah banyak rusak dimakan usia karena ada yang rumbia.
Selain itu untuk memasak air dan bibit garam, ditempatkan tungku yang dibuat dari plat besi ukuran 1,5 x 1,7 meter,untuk dapat memasak sekitar lima puluh kilogram garam dapur bersih putih,jelasnya penuh harap. (Suherman Amin)