Tanpa Melihat Etnis, Dibangun Panti dan Musholah diatas Tanah Seluas 5000m2

  • Whatsapp

Jombang, beritalima.com – Pembangunan Panti Werda Jombang (JBL) dan Musholah Ar-Ridlo di atas tanah seluas 5000m2 dengan luas bangunan 800m, dilaksanakan peletakan batu pertama, tepatnya di Dusun Dapurno, Desa Dapurkejambon, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jomban, di Jawa Timur. 

Hadir pada kesempatan itu, beberapa tokoh di Jombang yang didaulat sebagai pembina yayasan diantaranya adalah Hendry Cahyono Zaini, Rianto, Harianto Irawan, Syarifudin Cahyo Pamuncak, Hosea Ardi Purwanto, Anton, serta Penasehat didaulat oleh H. Hermansyah.

“Dibangunnya panti jompo dan Musholah Ar-Ridlo ini adalah sebagai bentuk rasa cinta kepedulian kepada sesama manusia. Ini murni sebagai aksi sosial terhadap sesama,” Cahyo Pamuncak di lokasi pelatakan batu pertama, Kamis dua hari lalu, (13/8/2020).
Lebih lanjut dikatakan Cahyo, sering menjumpai kondisi orang tua saat ini, meskipun sudah modern tapi banyak yang tidak bisa tinggal di rumah dengan anaknya atau keluarganya. 


“Anaknya kerja di luar kota, Surabaya, misalnya. Orang tua diajak kesana, belum tentu mau atau cocok, tidak selalu nyaman. Karena, teman-temannya masih disini,” ucap Cahyo kepada beritalima.com
Masih diungkapkan Cahyo, bahwa anaknya yang masih bekerja di luar kota belum bisa pulang ke rumah karena pekerjaannya di luar kota. Sehingga orsng tuanya tetao di rumah sendiri, kendati pada awalnya tidak mempermasalahkan karena masih ada teman – temannya.
“Sekian waktu temannya sudah tidak ada, dia jadi sendiri. Maka, dengan situasi seperti ini. Si Orang tua ini perlu dikondisikan agar tidak kesepian, ada kegiatan yang positif. Kehidupannya akan lebih terhibur. Kesehatannya akan terjaga,” pungkasnya.


Hal ini juga diungkapkan Hendry Cahyono Zaini, dengan dibangunnya panti jompo ini kelak bisa bermanfaat bagi masyarakat dan bisa memberikan kontribusi dalam kehidupan bermasyarakat, serta dukungannya termasuk Pemerintah Daerah. 
“Alhamdulillah, semua perjininannya kami sudah lengkap mulai Akta Notaris, NIB,KRK, Ijin Lokasi maupun ijin yang lainnya kamu sudah mengurusnya,” jelasnya.


“Saya Ingin menabung untuk saya dan keluarga saya, pas nanti di panggil Tuhan, karena seberapa harta kita, apapun pekerjaan kita kalau tidak menoleh pada sesama tidak ada gunanya hidup ini,” ujar Henry.
Ditambahkan Kepala Desa Dapurkejambon M. Subatul Alimi terhadap pembangunan panti dan musholah, ia merasa salut kepada pengurus yayasan yang mendirikan panti dan mushalah itu dari etnis Tionghoa tanpa melihat RAS atau Suku.


“Begitu, menginspirasi semua pihak untuk senantiasa berbuat kebaikan untuk memberikan manfaat,” imbuh Kades Dapurkejambon usai peletakan batu pertama.

Reporter : Dedy Mulyadi

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait