Tantangan dan Peluang Generasi Indonesia, Siap Menghadapi Persaingan Global

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Teknologi dan informasi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan di era digital saat ini. Karena itu, peningkatan kebutuhan tenaga kerja yang berkualitas di bidang IT menjadi hal yang perlu diantisipasi.

World Economic Forum (WEF) pada tahun 2020 mengeluarkan laporan yang menyebutkan bahwa beberapa jenis pekerjaan yang berhubungan dengan penggunaan komputer dan teknologi informatika akan meningkat kebutuhannya di masa mendatang.

Di seluruh dunia, menurut laporan The Future of Jobs Report 2020 dari WEF, pada tahun 2025 akan ada sekitar 97 juta pekerjaan baru yang terkait dengan teknologi, termasuk di bidang IT. Beberapa jenis pekerjaan itu adalah Data Analyst, AI and Machine Learning Specialist, Software Developer, Cloud Computing Specialist, dan Cybersecurity Specialist.

Saat ini, perusahaan lebih memperhatikan penggunaan teknologi untuk membantu meningkatkan konsistensi, kualitas, dan produktivitas. Hal ini tercermin dalam laporan yang dirilis oleh Statista, yang menunjukkan bahwa 58% perusahaan mengklaim membutuhkan teknologi untuk meningkatkan konsistensi dan kualitas, 26% untuk meningkatkan produktivitas, dan 16% untuk meningkatkan wawasan.

Bagaimana di Indonesia? Di Indonesia, beberapa sektor industri yang memerlukan tenaga IT saat ini dan di masa mendatang antara lain;

1. Perbankan dan keuangan. Seiring dengan meningkatnya adopsi teknologi dalam dunia perbankan dan keuangan, banyak perusahaan di sektor ini membutuhkan tenaga IT untuk mengembangkan dan memelihara aplikasi perbankan digital, platform fintech, dan solusi keamanan.

2. Pendidikan. Pendidikan juga membutuhkan tenaga IT untuk mengembangkan dan memelihara sistem manajemen pembelajaran digital, pengembangan kurikulum, dan solusi e-learning.

3. E-commerce. E-commerce menjadi industri yang semakin berkembang di Indonesia, dan perusahaan e-commerce membutuhkan tenaga IT untuk mengembangkan dan memelihara platform e-commerce mereka, analisis data, dan pengembangan solusi keamanan informatika.

4. Telekomunikasi. Industri telekomunikasi membutuhkan tenaga IT untuk mengembangkan jaringan dan infrastruktur telekomunikasi, serta solusi manajemen data dan keamanan.

5. Manufaktur: Manufaktur semakin memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, dan membutuhkan tenaga IT untuk mengembangkan dan memelihara sistem manufaktur digital, manajemen supply chain, dan solusi information security.

6. Transportasi. Industri transportasi semakin mengadopsi teknologi dalam pengembangan solusi transportasi digital, seperti aplikasi ride-sharing dan solusi transportasi online.

7. Energi. Industri energi membutuhkan tenaga IT untuk mengembangkan dan memelihara infrastruktur energi digital, analisis data, dan juga solusi keamanan informatika.

Peran Universitas. Untuk menghasilkan tenaga kerja Indonesia yang berkualitas dan siap bersaing global, pendidikan IT di universitas menjadi faktor yang sangat penting. Salah satu universitas terkenal di Indonesia yang fokus pada pengembangan STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Math) adalah Sampoerna University.

Rektor Sampoerna University Dr. Wahdi Yudhi menyatakan, Sampoerna University merupakan satu-satunya universitas di Indonesia yang menawarkan kurikulum berstandarkan pendidikan di Amerika.

“Dengan standar nasional dan internasional, Sampoerna University berkomitmen untuk selalu memberikan kontribusi substantif kepada masyarakat Indonesia melalui pendidikan. Hal ini selaras dengan misi kami untuk mendorong akselerasi pengembangan pemimpin masa depan Indonesia yang siap berkompetisi di kancah global,” jelas Wahdi Yudhi, Jumat (24/2/2023).

Sampoerna University menawarkan berbagai program studi di bidang IT yang meliputi Jurusan Sistem Informasi, Teknik Komputer, Desain Komunikasi Visual. Program studi ini didesain untuk mempersiapkan mahasiswa dengan keterampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan pada masa depan.

Selain itu, universitas ini juga menyediakan berbagai fasilitas yang mendukung pengajaran dan pembelajaran, seperti laboratorium komputer, perpustakaan, dan pusat penelitian. Dengan fasilitas ini mahasiswa dapat mengembangkan kemampuan mereka dalam bidang IT dan menghasilkan karya yang inovatif.

Kebutuhan Tenaga IT di Indonesia
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2020, jumlah lulusan program studi Teknologi Informasi di Indonesia mencapai 86.315 orang. Sedangkan jumlah orang yang bekerja di sektor informasi dan teknologi pada Februari 2021 sebesar 16.6 juta.

Namun, jumlah lulusan ini masih dianggap kurang untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di bidang IT yang terus meningkat. Kementrian Komunikasi dan Informatika Indonesia memperkirakan kebutuhan tenaga kerja baru di bidang IT mencapai 9 juta pada tahun 2030.

Dengan kekurangan yang begitu besar dan meningkatnya kebutuhan tenaga IT profesional, hal ini menjadi tantangan bagi dunia pendidikan untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas, siap kerja dan mempunyai portofolio.

Menanggapi situasi tersebut, universitas dituntut untuk terus memperhatikan kebutuhan pasar dan mengembangkan program studi yang sesuai dengan kebutuhan industri. Untuk memberikan nilai tambah, universitas juga diharapkan memberikan pelatihan dan pengembangan keterampilan untuk mempersiapkan mahasiswa menghadapi persaingan global di bidang IT.

Diharapkan dengan adanya program studi dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar, lulusan universitas dapat menjadi tenaga kerja yang berkualitas dan siap bersaing di kancah global.

Lembaga pendidikan secara umum juga diharapkan dapat menjalin kerja sama dengan berbagai perusahaan untuk memfasilitasi mahasiswa dalam memperoleh pengalaman kerja sebelum lulus. Melalui kerja sama ini mahasiswa dapat memperoleh wawasan tentang penggunaan teknologi dalam industri dan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Peran pemerintah. Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan berbagai kebijakan yang bertujuan untuk mendorong terciptanya tenaga kerja IT yang siap bersaing di kancah global. Salah satunya adalah beasiswa dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Kemenkominfo bekerjasama dengan perusahaan serta lembaga pendidikan menyediakan beberapa program beasiswa bagi mahasiswa Indonesia yang ingin belajar dan mahir di bidang teknologi informasi. (Gan)

beritalima.com

Pos terkait