Jakarta, beritalima.com |- Anggota Komisi VI DPR RI Amin AK menyebut target pertumbuhan ekonomi delapan persen yang dipatok Presiden Prabowo Subianto tifak muluk-muluk. Pidato Prabowo pun saat dilantik sebagai Presiden dipujinya dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih, dan perlu usaha sungguh-sungguh dengan komitmen semua pihak.
“Sumber daya yang sangat besar dimiliki rakyat Indonesia, khususnya sumber daya alam, berkali-kali Beliau menyoroti selama ini pengelolaan anggaran itu kebocorannya bahkan sampai tinggal 30 persen dan kalau itu dihilangkan, artinya tata kelolaannya itu benar-benar baik dan bersih, jauh dari berlaku koruptif. Maka cita-cita besar, menyejahterakan rakyat, keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia itu akan terwujud,” ujarnya di Jakarta (24/10)
Amin menilai, kepedulian Presiden Prabowo kepada kontribusi rakyat miskin, para petani di desa, termasuk para pahlawan dalam mencapai kemerdekaan perlu menjadi perhatian bersama guna meningkatkan derajat mereka.
“Nah, hal itu bisa terwujud sekali lagi kalau perilaku koruptif itu dijauhkan. Diberantas. Itu saya kira yang saya garis bawahi dan itu juga sesuai dengan komitmen kita bersama,” lanjut Politisi Fraksi PKS ini.
Maka dari itu, target pertumbuhan delapan persen disampaikan Presiden Prabowo bukan merupakan target yang muluk-muluk. Ini dapat terjadi jika Pemerintah dapat menciptakan tata kelola yang baik dan menunjukkan clean government dengan memberantas korupsi dan mengoptimalkan pengelolaan sumber daya sebaik-baiknya.
Jurnalis: Rendy/Abri