SIDOARJO, Beritalima.com |
Wakil ketua DPRD provinsi Jatim Anik Maslacah mengungkapkan, bahwa di pesta demokrasi tahun 2024, pihaknya menargetkan memperoleh 30 kursi untuk wilayah DPRD provinsi Jatim.
Jumlah tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan perolehan PKB saat ini yang baru 25 kursi.
“Target tersebut cukup realistis sebab PKB pernah mendapat 31 kursi di Pemilu 2004,” kata Anik Maslachah yang juga menjabat sebagai Sekretaris DPW PKB Jatim.
PKB menjadi pemenang Pemilu 2004 dengan meraih 30 persen (jumlah kursi DPRD Jatim saat itu masih 100 kursi).
Berbeda halnya dengan pemilu 2019. Sekalipun kursi DPRD meningkat menjadi 120 kursi, jumlah kursi PKB masih berada di peringkat kedua, di bawah PDI Perjuangan.
Di Jawa Timur, PDI Perjuangan menjadi pemenang pemilu 2019 dengan mendapatkan 27 kursi DPRD Provinsi.
“Sehingga, ada target dari forum Muswil agar PKB bisa kembali merebut kemenangan di pemilu 2024,” tandas Anik.
Untuk mewujudkan target tersebut, partai telah menyiapkan sejumlah startegi. Perempuan yang juga Wakil Ketua DPRD Jatim ini menyebut lima tugas mensejahterakan masyarakat.
Langkah pertama, meningkatkan Khidmat kepada Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi yang ikut melahirkan dan membesarkan PKB.”Kami akan selalu konsisten memperjuangkan kalangan pesantren,” terang Anik.
“Di antaranya, dengan memperjuangkan bantuan untuk pesantren dan madrasah, serta insentif untuk guru ngaji. Kemudian, program penguatan dan meningkatkan One Pesantren One Product (OPOP),” sambungnya.
Langkah berikutnya, meneguhkan sikap PKB sebagai Partai Advokasi.
Semua kader harus bisa memastikan warga yang berhak telah menerima program pemerintah.
Memastikan rakyat, khususnya kelompok terbawah, menjadi penerima manfaat terbesar setiap Kebijakan dan Program Pemerintah.
Mengawal dan mengawasi setiap kebijakan dan program pemerintah tepat sasaran.
DPW dan DPC juga akan menyediakan ruang curhat dan advokasi kepada korban kekerasan.
“Di antaranya lewat pendirian Griya Curhat Keluarga (GCK) di masing-masing kota/kabupaten,” lanjutnya.
PKB juga akan memberikan perlindungan kepada petani, seperti melalui insentif petani, bantuan benih, subsidi pupuk, serta memastikan mekanisme pasar yang menguntungkan petani.
Juga, memperjuangkan bantuan alat tangkap untuk nelayan. Hingga, bantuan modal serta pendampingan manajemen pemasaran kepada UMKM.
Terkait penyelesaian Covid-19, PKB Jatim berkomitmen menjadi bagian dalam penanganan dampak pandemi.
“Puluhan miliar rupiah berbentuk sembako kita serahkan sejak awal pandemi untuk masyarakat di seluruh Indonesia,” paparnya.
Selain itu, juga mengawal program Vaksinasi dengan menangkal hoaks soal vaksin.
“Jadi kami bantu pemerintah untuk sukseskan program vaksinasi Covid,” pungkasnya.(Yul)