SURABAYA, beritalima.com|
Ketua DPD partai Golkar kota Surabaya, Arif Fathoni menyebutkan bahwa pihaknya mengakui jika dalam pagelaran Pemilu 2024 mendatang, banyak kaum milenial yang ikut berkontestasi.
“Target kita untuk Pemilu 2024 mendatang, kita siapkan 50 caleg partai Golkar. Di tengah sistem proporsional terbuka yang sudah diputuskan oleh Mahkamah Konstitusi, menurut kami semua punya kesempatan dan harapan yang sama untuk terpilih melayani masyarakat Surabaya 5 tahun mendatang. Artinya tidak melihat latar belakang siapa, yang penting ketika yang bersangkutan niat mengabdikan dirinya di DPRD Surabaya hari ini adalah momen berjuang untuk menyenangkan hati masyarakat Surabaya. Karena kita tidak mungkin bisa memenangkan hati masyarakat Surabaya kalau kemudian kita tidak turun untuk menyenangkan hati masyarakat Surabaya,” terang Anggota komisi A DPRD kota Surabaya ini.
Arif menuturkan, preferensi pemilih ini kan sudah mulai terjadi pergeseran, artinya kita saat ini patut mensyukuri bonus demografi kita.
“Pertumbuhan usia produktif jauh lebih banyak dibandingkan yang meninggalkan kita semua, artinya anak-anak muda itu preferensi mereka memilih itu sudah berubah. Preferensi mereka dalam memilih berdasarkan rekam jejak pengabdian sosial kemasyarakatan. Kalau kemudian caleg itu rajin turun selama ini membersamai masyarakat dalam situasi apapun, Insyaallah yang model begini inilah yang akan memenangkan hati masyarakat dalam pemungutan suara tanggal 14 Februari mendatang,” tandasnya.
“Saya lihat 99% itu kan sarjana yang kegiatan-kegiatan akademika di kampus-kampus mereka, ini berarti ada peluang untuk memenangkan Golkar. Alhamdulillah makanya kenapa dalam penyusunan komposisi caleg partai Golkar itu 40% rata-rata usianya di bawah 30 tahun. Karena kami tahu apa yang dibutuhkan oleh pemilik pemula, ya anak-anak muda itu sendiri. Belum tentu orang tua bisa memahami apa yang diinginkan oleh anak-anak muda,” sambungnya.
Arif menyampaikan, bahwa pihaknya berharap caleg-caleg muda apalagi yang tertempah di dunia aktivis kampus itu ya Insyaallah bisa mewarnai kontestasi ini.
“Dengan pendidikan politik yang bagus saya meyakini kampus itu miniatur sebuah negara, kalau sudah teruji menjalankan dinamika di kampus, ketika yang bersangkutan menjadi mahasiswa Insyaallah terjun ke masyarakat itu bukan hal yang susah. Artinya karena sudah terbiasa melakukan advokasi advokasi kepentingan publik. Baik kepentingan anak muda itu sendiri maupun kepentingan sosial masyarakat yang lainnya,” lanjutnya .
Menurut Arif di kawasan ini anak-anak muda nanti juga akan dibekali pelatihan oleh Golkar untuk bagaimana meng-implementasikan program-program dari Golkar sendiri.
Memang 100 persen caleg partai Golkar itu pengurus partai Golkar, baik pengurus Kecamatan maupun pengurus pelindung dan harian DPD partai Golkar Kota Surabaya. Otomatis nilai-nilai kegolkarannya sudah teruji.
Arif menambahkan, partai politik itu kan produsen regenerasi kepemimpinan, baik lokal maupun nasional, artinya ketika yang bersangkutan aktif di partai Golkar mereka sudah memahami apa sih ideologi karyanya partai Golkar, sehingga ketika yang bersangkutan diberikan kesempatan oleh Allah subhanahu wa ta’ala untuk dilantik menjadi anggota DPRD, mereka tinggal mengaplikasikan dan memperjuangkan apa yang dikehendaki oleh masyarakat sesuai dengan ideologi kekaryaan yang dimiliki oleh partai Golkar.
“Seluruh kader-partai Golkar itu kan menjadikan kekuasaan itu hanya jembatan pengabdian kepada masyarakat secara luas, artinya mereka sudah dibekali dengan apa sih tugas pokok fungsi DPRD sehingga tidak perlu belajar lagi ketika yang bersangkutan diberikan kesempatan dilantik. Mereka langsung terjun untuk memperjuangkan apa yang di masyarakat masuk dalam rencana pembangunan kota Surabaya. Targetnya untuk masing-masing Dapil, semoga bisa meraih 2 kursi,” pungkasnya.(Yul)