Tari “Dapunta Hyang” Pukau Nusantara Expo dan Forum 2016

  • Whatsapp
JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Cahyo Kumulo memberi aplaus saat tari  seni budaya  Dinas Kebupadayaan dan Pariwisata (f) Kota Palembang menjadi pembuka diajang bergensi Nusantara Expo dan Forum  2016 di pangung megah dipelataran  Keong Emas Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Rabu (19/10/2016).
 
Tarian arahan  kreographer pemuda berbakat  Heriyandi S.Pd., M.Sn Pasca Sarjana Institut Seni Indonesia Surakarta (Solo) binaan Disbubpar Kota Palembang ini memberikan tampilan terbaik di pembuka acara yang dihadiri seluruh peserta Nusantara Expo dan Forum 2016, mengusung tema revolusi mental mengembangkan budaya kreatif unuk ketahanan ekonomi dan daya saing yang diselengarakan Kementrian Dalam Negeri berkerja sama dengan Kementrian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan yang digelar hingga 23 Oktober.
 
Didepan ribuan mata peserta dari seluruh kabupaten dan kota se-Indonesia tarianmemberikan gambaran cerita masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya.
 
Tarian luwes namun menyiratkan kegagahan masa perjalanan Raja Kerejaan Sriwijaya pertama Dapunta Hyang melakukan perjalan suci (Siddhayatra) membangun kerajaan maritim.
 
Penari yang mengenakan pakaian kebesaran dizaman Kerajaan Swijaya yang didominasi warna merah dan  hitam terdiri dari beberapa babak.
 
Mengadopsi gerakan Candi Borobudur disini menceritakan masa-masa zaman  agama Budha masih menjadi banyak pengikutnya. 
 
Besarnya kekuasaan Dapunta Hyang dari berbagai kepala adat yang menjadi pengikutnya di bumi Andalas mulai terlihat kekentalan Sriwijaya di gerak tari pengambungan gerak tari Gending dan Tanggai.
 
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Palembang Isnaini Madani melalui Kepala Bidang
(Kabid) pengembangan Kebudayaan Dispubpar Kota Palembang  Lisa Surya Andika menjelaskan, dalam tarian itu juga bercerita sejumlah pasukan perang dibawah nahkoda Dapunta Hyang menaklukan kemaritiman dimasa itu.
 
“Disini diperagakan tujuh penari yang semuanya laki-laki binaan dari Disbupar Kota Palembang,” katanya.
 
Gerakan tari mengikuti iringan musik  tradisi  Sumsel alat musik kenong (alat musik mirip gamelan) ini, tujuh pemuda ini mengenakan celana berbahan jumputan dibalut aksesoris busana Sumsel.
 
Tarian yang mampu membius ribuan penonton termasuk Walikota Palembang H.Harnojoyo.
 
“Ini menjadi moment bagi Pemkot Palembang untuk mempromosikan seni dan budaya kita,” kata Harnojoyo.
 
Menurut orang nomor‎ di Kota Palembang tampil sebagai pembuka diajang bergensi menjadi kebangaan tersendiri bagi Kota Palembang,terlebih Kota Palembang akan menjadi rujukan bagi kota dan kabupaten di Indonesia dimana Kota Palembang menjadi kota tempat diselengarakannya perhelatan akbar olahraga Asian Games 2018 mendatang.
 
(Nn/ Hms)
 
 
 
 
beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *