MEDAN(SUMUT) beritalima.com-
Objek wisata Danau Toba yang sangat terkenal di seluruh indonesia(Lake Toba)di salah satu Kabupaten Simalunggun ,Propinsi Sumatera Utara juga menjadi sorotan warga Propinsi Sumatera Utara.
“Pasalnya kendaraan roda dua maupun roda empat di lahan pakir dalam objek wisata danau toba yang di kutip per unit kendaraan Sebesar Rp 10.000 diduga tanpa ada karcis yang shah dari petugas maupun Dinas pariwisata pemkab Simalunggun.
Hal ini hasil pantauan beritalima.com di lokasi objek wisata ,Minggu(2/7)pagi di Danau Toba menjadi ajang kesempatan dalam kesempitan dalam merauk keuntungan besar di Hari-hari besar oleh oknum tak bertanggung jawab di lokasi tersebut seperti Hari Raya Idul Fitri, maupun Tahun Baru, dan Hari Natal.
“Kok ngk ada karcis kendaraan ya bg ,tapi kenapa di kutip juga uang pakirnya,mahal pulak tuh uang pakir apa ratusan kendaraan di kutip juga disini bg,”Ujar pengunjung
“Uda biasa di sini setiap hari besar di kutip uang pakir dan kebersihan sebesar Rp 10.000 rupiah perkendaraan, jadi semua harus di kutip perkendaraan” ujar oknum juru petugas pakir yang tidak menunjukan karcis resmi kendaraan di lokasi objek wisata danau toba yang terlihat sangat perdebatan oleh para pengunjung .
Salah satu petugas juru pakir dilokasi yang mengutip pakir kendaraan sebesar Rp 10.000 per unit yang tanpa diberikan karcis kendaraan dari dinas pariwisata pemkab Simalunggun kepada awak media mengatakan.
“Di sini udah setiap tahun seperti ini bg,di kutip perkendaraan saat mau pulang dan kita kenakan satu unit kendaraan roda dua maupun roda empat sama rata bg sebesar Rp 10.000 perunit.kata Juru pakir kepada beritalima.com di lokasi objek wisata Danau Toba.
Namun,ketika saat di tanyak bukti karcis maupun karcis resmi dari dinas pariwisata kepada juru pakir di lokasi tersebut terlihat terkesan menghindar dari awak media mengatakan.
“Abg siapa ,nanyak seperti itu “abg dari wartawan ya .Saya pun wartawan bg media Mentro Online ,”Ujar Petugas pakir dilokasi yg meninggalkan awak media.
Senada juga dikatakan Yudi(28)warga medan kepada beritalima.com mengatakan “kita tidak sayang kalau para pengunjung mengeluarkan uang pakir kendaraan yang resmi dari Dinas Pariwisata Pemkab Sumalunggun ,jadi kita juga ngk was-wasan untuk meninggalkan kendaraan kalau ada bukti yang syah dalam pengamananya dari petugas pakir disini.Karna setiap pengunjung rata -rata perkelompok yang kebanyakan.ujarnya
Yudimenambahkan,pengawasan juru pakir hanya jaga pintu gerbang saja ,saat pengunjung pulang baru di kutip uang pakir,namun tidak bisa menunjukan bukti karcis kendaraan baik itu kenyaman juga belum terjamin.Kita berharap kepada bapak bupati Simalunggun agar secepatnya di cek kelokasi sebelum para pengunjung merasa mengeluh karna objek wisata danau toba ini sangat terkenal sampai internasional.ungkapnya.
Reporter/sugi