Tarik Menarik Pembangunan Bandara Buntu Kuni

  • Whatsapp

Djuli Mambaya Usulkan Sebagai Diklat Penerbangan

TANA TORAJA – www.beritalima.com-Bandara Buntu Kuni’ (BBK) di kecamatan mengkendek, kabupaten tana toraja menuai berbagai pendapat dan tanggapan dari berbagai pihak hingga Djuli Mambaya Kadishub Provinsi Papua juga angkat bicara, putera yang lahir dan besar ditoraja itu sangat menyesalkan dan turut prihatin mangkraknya proyek pembangunan bandara buntu kuni yang tidak kunjung selesai, bahkan menurutnya lokasi proyek pengerjaan bandara buntu kuni dikecamatan mengkendek tidak memenuhi standar sebuah bandara.

img-20161120-wa0005

pasalnya pasca demo 17 November 2016 dikementerian perhubungan dijakarta, terkait bandara buntu kuni’ yang diduga sarat dengan kolusi dan nepotisme itu.

“Saya sangat menyayangkan kondisi lokasi pembangunan bandara buntu kuni itu tidak memenuhi syarat dan studi kelayakan untuk membangun sebuah bandara. Itu tidak akan mungkin, untuk jadi sebuah bandara.” Kata Djuli.

Tidak hanya itu Djuli juga membeberkan bahwa lokasi sebenarnya yang telah disurvei oleh kementerian perhubungan adalah di Kambuno yang berada di kecamatan nanggala, toraja utara.

“Justru seratus persen ini sudah pengalihan tempat lokasi, bahkan lokasi yang sekarang sebenarnya bukan buntu kuni’ tapi pitu buntu pitu lombok, buntu kuni itu jauh makanya lokasi yang sekarang itu membutuhkan biaya yang sangat besar mencapai miliaran hingga triliun rupiah karena harus memotong gunung, menimbun sungai dan membuat jembatan untuk sebuah runway.”

Terkait hal tersebut Kadishub Propinsi Papua itu menyarankan bahwa lebih baik membuat sebuah bandara baru dari pada harus meneruskan proyek pekerjaan tersebut. Bahkan terkait AMDAL juga masih dipertanyakan.

“Lebih baik membuat bandara baru, dari pada harus meneruskan proyek tersebut karena akan lebih banyak memakan biaya, dibanding membuat sebuah bandara baru yang anggarannya lebih sedikit dari yang sekarang. Soal AMDAL terkait proyek tersebut sepertinya belum ada.” Jelasnya.

img-20161120-wa0003Sementara itu Djuli disisi lain sangat mengharapkan adanya sebuah bandara untuk kemajuan percepatan ekonomi di sektor pariwisata , namun harus sesuai dan pengerjaannya lebih matang lagi.

“Saya mendukung, soal bandara demi percepatan ekonomi disektor pariwisata untuk daerah saya, tapi lebih baiknya dikerjakan dengan baik dan matang jangan sampai mangkrak seperti sekarang.” Jelas Djuli.

Sementara Djuli Membaya memberikan solusi terkait tarik menariknya penyelesaian bandara Buntu Kuni, hingga saat ini belum terselesaikan dengan baik. Seperti yang diungkapkan Djuli Membaya selaku Kepala Dinas Perhubungan Propinsi Papua dan sebagai putra Toraja lewat via selurenya angkat bicara, akibat adanya tarik-menarik sehingga Bandara Buntu Kuni mangkrak,dan menelan biaya miliaran dan mungkin triliunan rupiah,tapi penyelesaiannya tidak jelas.

Buntu Kuni’ dari keterangan Djuli Membaya kembali, seperti apa yang diungkapkan oleh Menteri Perhubungan, Bandara Buntu Kuni tetap menjadi aset Kementerian dan diusulkan untuk dijadikan tempat Diklat Penerbangan.

Jika Toraja memiliki Diklat Penerbangan hal itu dapat mencetak masyarakat untuk menjadi pilot dan itu akan sangat menguntungkan masyarakat Toraja sendiri.

“Pembangunan Bandara Buntu Kuni tetap dilanjutkan,namum fungsi pembangunan Bandara Buntu Kuni diahli fungsikan dan diusulkan untuk menjadi Diklat Penerbangan. Sementara kita juga akan mengusulkan lokasi untuk pembangunan Bandara Baru yang representatif. Dan Jika usulan kita itu disetujui Menteri Perhubungan, itu sangat menguntungkan masyarakat Toraja,” kata Djuli Membaya dari Papua lewat via selurernya,Minggu (20/11).

Lanjut Djuli Membaya menambahkan,Bandara Buntu Kuni,tidak dihentikan begitu saja,tetapi menurutnya, seperti harapan Kemenhub,Bandara Buntu Kuni,tetap dilanjutkan dan menjadi aset Kemenhub serta akan dijadikan Diklat Penerbangan. Sementara, akan dicarikan lokasi pengganti Bandara Buntu Kuni lokasi yang representatif yang lebih layak.(Gede Siwa).

beritalima.com beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *