MADIUN, beritalima.com- Ditengah kesibukan sebagai ibu rumah tangga, sejumlah ibu ibu yang tergabung dalam kelompok “Rumah Anyam Krisajo” Dusun Prekul, Desa Sambirejo, Kecamatan Jiwan, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, masih menyempatkan diri memproduksi tas anyam berbahan plastik.
Meski dibuat oleh ibu ibu secara manual, tapi hasil kerajinan tangan ini sudah diekspor hingga Mesir dan Norwegia.
Ibu ibu Krisajo, begitu mereka kerap disebut, juga telah lulus pelatihan di Balai Latihan Kerja (BLK) Provinsi Jatim. Sejak Juni 2021, mereka menerapkan ilmunya untuk menambah pendapatan ekonomi keluarga.
Ketua Rumah Anyam Krisajo, Siti Maunah, mengatakan, pesanan tas anyam kelompoknya begitu banyak. Bahkan konsumennya harus rela antri karena banyaknya pesanan yang masuk. Bermacam pilihan model tersedia di galeri Krisajo dengan harga bervariasi, mulai dari Rp 5 ribu hingga Rp 75 ribu. Tergantung model dan bahan.
“Kalau anggota kami, saat ini berjumlah 16 orang dan seluruhnya sudah mengikuti pelatihan di BLK. Rata rata dalam sehari setiap orang mampu membuat 7 tas anyaman,” tutur Siti.
Uniknya, tas buatan ibu-ibu Krisajo termasuk kerajinan decoupage. Yakni kerajinan dengan cara memotong dan menempel objek gambar pada media.
Perlu diketahui, rumah anyam Krisajo memulai usahanya dengan modal nol rupiah dan hanya berbekal bahan sisa saat mengikuti pelatihan di BLK. (Dibyo).