MADIUN, beritalima.com- Dalam rangka tasyakuran warga baru Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Pusat Madiun, menggelar wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Ki H. Manteb Sudarsono, di gedung Graha Krida Budaya, Jalan Merak, Kota Madiun, Jawa Timur, Minggu 20 Oktober 2019, malam.
Dalam sambutannya, ketua umum PSHT Pusat Madiun, RM. Murdjoko, antara lain mengatakan, PSHT awal mula dimotori oleh Ki Hajar Hardjo Utomo.yang juga pejuang perintis kemerdakaan RI.
“Dalam perkembangannya, keluarga besar PSHT, tahun 1974 melaksanakan kongres di Madiun dengan menyatakan sikap bahwa Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI ada yang mengganggu, maka seluruh pendekar PSHT, memperjuangkan sampai titik darah penghabisan,” kata RM. Murdjoko.
Karena itu, ia meminta kepada warga PSHT, khususnya kepada warga baru, bahwa hal diatas bukan hanya retorika.
“PSHT mempunyai tanggungjawab menjaga keutuhan NKRI. Untuk warga PSHT, tidak ada pilihan lain, NKRI adalah harga mati,” tandasnya.
Dalam kesempatan ini, PSHT Pusat Madiun juga mengangkat tiga jendral sebagai warga kehormatan. Masing masing Mayjen TNI (Pur) Haris Subagio, Mayjen TNI Anjar Wiratno, Brigjen Pol Purwo Cahyoko dan seorang warga sipil, Ir H Yatin. Keputusan mengangkat mereka sebagai warga kehormatan ini tertuang dalam surat Nomor 211/SK/PSHT.00/X/2019 tentang pengangkatan Warga Kehormatan PSHT.
Hadir dalam pagelaran wayang kulit dengan lakon (judul) Tumuruning Wahyu Jamus Kalimodo ini, diantaranya Walikota Madiun H. Maidi, Ketua DPRD Kota Madiun Andi Raya, Wakil Bupati Madiun H. Hari Wuryanto dan jajaran Forkopimda. (Dibyo).