JAILOLO, beritalima.com – Teka teki pencairan Bantuan Sosial (Bansos) fiktif tahun 2015. Misalnya, pencairan Rp 50 Juta yang diprioritaskan bagi pembangunan gereja GMIH desa ngawet, kecamatan Ibu Selatan. Dengan begitu, Fraksi Golkar sarankan bentuk Panitia Khusus (Pansus). Kenapa tidak, hal itu untuk dapat mengetahui kebenaran dari proses pencairan tersebut.
Ketua Faraksi Golkar DPRD Halbar Ferdinan Uang kepada beritalima.com, Senin (14/110), di kantor DPRD Halbar, mengatakan, soal masalah bansos tahun 2015, yang di prioritaskan bagi pembangunan rumah ibadah. Patut diselesaikan dan mengetahui berapa banyak jumlah penerima bantuan tersebut.
“jadi saran kami dari Fraksi Golkar harus dibentuk Pansus, untuk mengidentifikasi berapa banyak jumlah penerima bantuan tersebut,”tandasnya.
Menurutnya, apalagi baru mulai terkuak setelah diketahui bahwa pencairan Bansos fiktif senilai Rp 50 juta, untuk pembangunan Gereja GMIH desa Ngawet, kecamatan Ibu Selatan. Maka dengan begitu, sebagai pintu masuk untuk mengetahui. Diduga bukan hanya di desa ngawet tetapi bisa saja di desa lainnya. Untuk itu, secepatnya di bentuk Pansus.
“Jadi bisa saja diduga bukan hanya di desa Ngawet tetapi kemungkinan terdapat desa yang lainnya,”cetusnya.
Sementara Anggota komisi III DPRD Halbar Samad Moid, terkait dengan sikap wakil ketua II DPRD Halbar Nikodemus David, untuk memediasi proses pengembalian separuh Bansos kepada pendeta Frans Satdja untuk diserahkan kepada gereja GMIH Ngawet itu, kapasitasnya sebagai apa, dan semoga tidak membawa – bawa nama lembaga DPRD,”ketusnya. (ssd)