Tekan Dampak Negatif Film, LSF Gandeng Kota Madiun Jalankan Program Desa Mandiri Sensor

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Kota Madiun, Jawa Timur, lagi-lagi terpilih sebagai pilot project program pemerintah pusat. Kali ini datang dari Lembaga Sensor Film (LSF) RI.

Kota Madiunmenjadi daerah yang digandeng LSF dalam menjalankan program “Desa Sensor Mandiri” terkait perfilman. Hal itu, tak terlepas dari kemajuan Kota Madiun dalam bidang komunikasi dan informasi.

‘’Jadi kita sebagai kota pertama yang diminta kerja sama dengan LSF terkait program Desa Sensor Mandiri. Tentu saja kita menyambutnya. Prinsipnya, kita selalu siap,’’ kata Walikota Madiun, H. Maidi, usai audiensi dengan LSF secara virtual di balaikota, Selasa 21 September 2021+

Hal itu dirasa penting karena semakin menjamurnya film-film yang diakses masyarakat. Kemajuan teknologi menjadikan masyarakat semakin mudah dalam mengakes film. Sayangnya, belum semua film melewati sensor LSF. Berbagai kekhawatiran muncul dari dampak negatif film. Apalagi, jika film belum sesuai dengan usia penontonnya. Karenanya, LSF mengembangkan konsep baru dengan menggandeng masyarakat itu sendiri untuk melakukan sensor secara mandiri.

‘’Nanti akan ada literasi kepada masyarakat untuk menjadi badan sensor mandiri terkait film yang ditonton. Harapanya, bisa menjadi filter. Bisa memilah film yang paling tepat. Paling tidak dalam lingkup keluarga,’’ jelasnya.

Budaya sensor mandiri itu diharapkan dapat menekan dampak negatif film bagi masyarakat. Utamanya, untuk konten-konten yang mengarah pada radikalisme, pornografi, dan lain sebagainya. Paling tidak konten-konten tersebut ditonton sudah sesuai dengan usia pengaksesnya.

‘’Kalau kemudian ada konten yang bernuansa pornografi, orang tua bisa langsung menggantinya dengan film lain saat ada anak-anak di sana. Kita tentu bangga karena termasuk dalam tahap awal program ini,’’ pungkasnya. (Sumber Diskominfo/editor Dibyo).

H. Maidi (kiri).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait