TRENGGALEK, beritalima.com
Dengan masih tingginya angka sebaran Covid-19 pada sejumlah titik di wilayah Indonesia, memaksa pemerintah pusat untuk menerapkan kebijakan pembatasan sosial baru. Diantaranya, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang meliputi daerah Jawa-Bali.
Tak luput, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek pun harus menyesuaikan adanya aturan pembatasan dimasa pandemi ini mengingat peningkatan tajam pasien terkonfirmasi positif virus corona tersebut.
“Pemkab Trenggalek harus pula menerapkan kebijakan pembatasan ini. Karena dari data jumlah orang yang terindentifikasi positif COVID-19 meningkat secara tajam,” sebut Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin saat dikonfirmasi usai acara bersama Forkopimda di Smart Center, Senin (9/1/2021) sore.
Menurut bupati muda yang akrab disapa Gus Ipin ini, untuk tren kasus Covid-19 baik secara nasional maupun skala daerah termasuk di Trenggalek sampai hari ini cenderung meningkat tajam. Sehingga, diperlukan upaya maupun langkah khusus guna menekan terus bertambahnya jumlah pasien.
“Selain itu, fatality rate atau kasus kematian di Trenggalek lebih tinggi dibanding rata-rata nasional yang hanya 2,3 persen,” imbuhnya.
Dan berdasarkan data dari dinas kesehatan, lanjut Gus Ipin, yang paling banyak terpapar rata-rata pada usia 21 hingga 45 tahun. Ini menjadi indikasi bahwa ada pergeseran tren tingkat kerentanan paparan. Yang dahulu pada awal masa pandemi lebih banyak orang terpapar itu adalah para orang tua, “Namun sekarang, potensinya mengarah pada usia-usia produktif. Padahal di cluster ini orang lebih cenderung memiliki banyak aktivitas,” ujar dia.
Ditambahkan suami Novita Hardiny itu, untuk pasien yang meninggal dunia karena komorbid (disebabkan oleh penyakit penyerta) hanya sekitar 20 sampai 30 persen saja. Hal ini menandakan, bahwa kasus orang meninggal diakibatkan terkena Covid-19 terbilang cukup tinggi.
“Sehingga kita tak boleh menganggap remeh dan berfikir kalau saat ini Trenggalek masih biasa-biasa saja,” tegasnya.
Maka, dihimbau kepada seluruh masyarakat untuk ikut mengambil peran dalam melakukan PPKM secara kesadaran mandiri. Selain pula, ” Bersama-sama membantu pemerintah pusat dalam menekan eskalasi (kenaikan) penyebaran Covid-19 agar tidak semakin meluas,” harap bapak tiga putra ini. (her)