Tekan Penurunan Stunting di Aceh: BKKBN Lakukan Hal ini

  • Whatsapp

Beritalima.com《 Nagan Raya-Program percepatan penurunan stunting di Kabupaten Nagan Raya telah dilakukan dengan tujuan utama mempercepat penurunan stunting. Program ini melibatkan berbagai kegiatan seperti pendampingan dan penyuluhan keluarga, pemantauan dan pencatatan data terkait stunting, dan kebun dapur untuk memberikan gizi seimbang kepada keluarga berisiko stunting.

Program ini juga melibatkan kolaborasi dan koordinasi antara berbagai pemangku kepentingan dan pengambil keputusan.

Tim Pendamping Keluarga yang terdiri dari bidan, kader TP PKK, kader KB, dan tenaga lokal lainnya berperan penting dalam program ini. Mereka memberikan bantuan dan konseling kepada ibu hamil dan ibu dengan bayi baru lahir, membantu keluarga dengan anak berisiko untuk meningkatkan praktik gizi dan kebersihan mereka, dan memantau kemajuan program melalui pengumpulan dan analisis data.

Kolaborasi dan koordinasi antar pemangku kepentingan dan pengambil keputusan sangat penting dalam mencapai tujuan program ini. Program ini melibatkan pertemuan dan konsultasi rutin antara dinas kesehatan kabupaten, Puskesmas, TP PKK, kader KB, dan petugas tingkat Desa lainnya untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan serta memantau perkembangan di daerah.

Untuk mencapai tujuan program, peningkatan kapasitas dan pelatihan bagi berbagai pemangku kepentingan juga dilakukan. Selain itu, program ini didukung oleh pemerintah melalui alokasi anggaran dan bantuan teknis dari BKKBN Aceh.

Pada 15 -03- 2023, diadakan kegiatan intensifikasi pendampingan ibu hamil yang dihadiri oleh Perwakilan BKKBN Aceh, ketua kelompok kerja penguatan kualitas dan sistem data keluarga dalam konvergensi, dan perwakilan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Nagan Raya. Ketua kelompok kerja memaparkan mekanisme kerja TPK dan pendampingan ibu hamil/ibu nifas dalam rangka percepatan penurunan stunting.

Berdasarkan data pendataan keluarga di Kabupaten Nagan Raya, 209 desa dari 222 desa di 10 kecamatan telah diverifikasi dengan cakupan 95,23%. Terdapat 240 keluarga yang memiliki bayi berusia dini, 432 keluarga memiliki balita, 621 keluarga berstatus pus, dan 4 keluarga berstatus PUS hamil. Terdapat 122 keluarga yang tidak memiliki jamban yang layak dan 34 keluarga tidak memiliki sumber air minum utama yang layak untuk dikonsumsi.

Untuk percepatan penurunan stunting secara provinsi, terdapat 293 keluarga yang tidak memiliki sumber air minum utama yang layak dan 1.247 keluarga tidak memiliki jamban yang layak. Selain itu, terdapat 232 keluarga yang melahirkan terlalu muda, 1.105 keluarga terlalu tua, 343 keluarga terlalu dekat dan Terlalu banyak 815 keluarga.

Disamping itu juga Tahun 2021 Perwakilan BKKBN Aceh merekrut sebanyak 22.410 Tim pendamping keluarga (TPK) dimana kabupaten nagan raya memperoleh 290 TPK yang sudah dilatih dan kepada IPeKB dan PKB tetap teruslah bekerja dan berkoordinasi bersama Stakeholders lainnya agar program pemerintah dalam percepatan penurunan Stuting di kabupaten Nagan Raya sebagaimana target prevalensi Stunting tahun 2023 dari 24.27 nanti pada tahun 2024 di prediksi turun menjadi 19, 48 persen,”(A79)

beritalima.com

Pos terkait