BENGKULU, beritalima.com – Badan Narkotika Nasional (BNN) Kota Bengkulu lakukan Rapat Kerja Program Pemberdayaan Masyarakat Anti Narkoba Bersama Instansi Pemerintah Kota Bengkulu di Raffles City Hotel, pada Selasa(10/4/2018).
Kegiatan ini dihadiri oleh Penjabat Walikota Bengkulu, Budiman Ismaun, yang diwakili oleh Assisten III Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu, Muhammad Husni, Dandim 0407 Bengkulu, Letkol ARM Yose Rizal, Danlanal Bengkulu, Letkol Laut Agus Izudin, Kapolres Kota Bengkulu AKBP Prianggodo Heru Kunfrasetyo, S.Ik, Kepala BNN Kota Bengkulu AKBP Alexander S. Soeki, dan seluruh Kepala OPD se-Kota Bengkulu.
Kepala BNN Kota Bengkulu, AKBP Alexander S. Soeki, mengatakan, bahwa di Indonesia, tindak penyalahgunaan narkoba terus meningkat dan pasar gelap peredaran narkoba di Indonesia sangat aktif. Mengingat Kondisi Geografis Indonesia yang sangat strategis, karna banyak sekali Pintu Masuk yang bisa disusupi oleh Pengedar Narkoba dengan Jaringan Nasional Maupun Internasional.
Pada level daerah, bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi target sasaran pengedar Narkoba. Untuk mencegah terlibatnya ASN dalam penyalahgunaan Narkoba, BNN Kota Bengkulu bekerja sama dengan Pemkot Bengkulu untuk melakukan pemeriksaan secara rutin kepada Anggota OPD dilingkup Kota Bengkulu. Dalam kerjasama BNN Pemerintah Kota Bengkulu, 388 ASN sudah melakukan tes urin dan tidak ada ASN yang terbukti positif Narkoba.
“Pemerintah Kota Bengkulu sudah menandatangani MoU dengan BNN, ASN sudah melakukan tes urin, sudah 388 orang ASN yang melakukan tes urin. Sepanjang 2017 ada 78 kegiatan anti narkoba yang dilakukan oleh BNN, sekitar 8866 orang dari berbagai kalangan yang mengikuti kegiatan tersebut, bahkan sudah 33 orang penyalahguna Narkoba direhabilitasi oleh BNN Kota,” Ungkap Kepala BNN Kota Bengkulu AKBP Alexander S. Soeki.
Menurutnya dalam laporan, bahwa berdasarkan survey BNN bekerjasama dengan Pusat Kesehatan Universitas Indonesia, Pengguna Narkoba berada di angka 1,17% se-Indonesia dengan Demografi usia 10-59 tahun. Bahkan Angka kematian akibat Narkoba mencapai 30 orang perharinya. Bengkulu sendiri angka pengguna Narkoba berada di angka 1,68% populasi masyarakat Bengkulu. Sehingga dalam rangka Pemberantasan Narkoba diperlukan dukungan dan perhatian dari instansi Pemerintah. BNN Kota Bengkulu sendiri sejauh ini sudah berhasil merehabilitasi 33 orang pengguna Narkoba.
Dalam upaya, BNN Kota Bengkulu memberantas pengedar dan penyalahgunaan Narkoba, Pemerintah Kota Bengkulu menyatakan dukungannya.
Penjabat Walikota Bengkulu yang dalam hal ini diwakili Assisten III Muhammad Husni meminta setiap Kepala OPD mampu mengkoordinasikan anggotanyauntuk mencegah meningkatnya angka penyalahgunaan Narkoba. Beliau juga menegaskan bahwa penanaman sifat religius mampu membantu mencegah dan tindak penyalahgunaan Narkoba.
“Pemerintah sangat mendukung upaya BNN dalam memberantas pengedar dan penyalahgunaan Narkoba, saya himbau kepada seluruh peserta rapat untuk saling berkoordinasi dalam mencegah meningkatnya penyalahgunaan Narkoba. Sebagai Kepala OPD harus menjadi suri tauladan bagi anggotanya, sebelumnya pada tahun 2016 dan 2017 belum ada kepala OPD yang terbukti positif menggunakan narkoba, tanamkan sifat religius menjadi salah satu upaya dalam mencegah penyalahgunaan narkoba,” Kata Asisten III Pemkot Bengkulu, Muhammad Husni. (Ertika).