TULUNGAGUNG, beritalima.com- Pemkab Tulungagung melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tulungagung bersama Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Tulungagung, menggelar sosialisasi Pencegahan Stunting Melalui Penanganan dan Pengolahan Daging Sapi Yang ASUH.
Kegiatan bertempat, di ruang TP-PKK Kabupaten Tulungagung, lingkup Pendopo Kongas Arum Kusumaning Bongso. Senin, (7/8/2023).
Dihadiri oleh, Kepala Disnakkeswan Tulungagung, beserta jajaran, diikuti seratus peserta yang terdiri dari Ketua dan pengurus TP-PKK Tulungagung, serta Ketua Tim Penggerak PKK dari 19 Kecamatan se-Kabupaten Tulungagung.
Kepala Disnakkeswan Kabupaten Tulungagung, melalui Drh. Vika Ratna Saptarina, M.E selaku Medik Veteriner Ahli Muda dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tulungagung, menyampaikan bahwa, materi yang diberikan dalam sosialisasi tersebut adalah Teknis Penanganan dan Pengolahan Daging Sapi yang ASUH.
“Sosialisasi bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang daging sapi yang layak konsumsi, mewujudkan jaminan keamanan daging sapi yang beredar di masyarakat, serta untuk mewujudkan kesehatan dan ketenteraman batin masyarakat,” kata Vika.
Lanjutnya, melalui jaminan keamanan daging sapi yang memenuhi standar mutu dan keamanan pangan dalam rangka penanganan percepatan pencegahan stunting.
Diterangkannya, untuk melindungi kesehatan masyarakat dalam mengkonsumsi produk hewan, pemerintah telah menetapkan kebijakan penyediaan pangan yang berasal dari hewan yang ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal).
“Dalam rangka memenuhi kebutuhan gizi dan protein hewani, diharapkan masyarakat dapat memilih bahan yang berkualitas serta aman untuk dikonsumsi,” terang Vika.
Lebih lanjut, paparnya, pangan asal hewan merupakan pangan yang mengandung sumber protein tinggi berupa asam amino esensial yang tidak dapat digantikan oleh pangan nabati atau pangan yang lainnya, sehingga pemenuhan kebutuhan konsumsi protein hewani sangat penting untuk membantu proses pertumbuhan, perkembangan, serta merupakan salah satu upaya dalam mencegah stunting.
Namun demikian, produk pangan asal hewan merupakan produk yang mudah rusak yang disebabkan karena produk pangan asal hewan seperti daging, telur, dan susu, sangat mudah tercemar oleh bakteri apabila proses penanganan, pengolahan, dan cara penyimpanannya tidak benar.
“Diperlukan, sistem jaminan keamanan dan mutu pangan agar tercipta ketentraman batin masyarakat dalam mengkonsumsi pangan asal hewan,” pungkasnya. (Dst).