Teknologi, Literasi Dan Musik Mesti Bekembang Bergandengan

  • Whatsapp
Teknologi, literasi dan musik sejatinya berkembang bergandengan (foto: istimewa)

Jakarta, beritalima.com |– Dalam diskusi menarik digelar Global Future Institute (GFI) tergambar soal peran teknologi, literasi dan musik (Telisik) mesti berkembang bergandengan di sebuah tatanan masyarakat.

Dipilihnya tema strategis terkait Telisik, karena sangat berhubungan dengan kemajuan sebuah bangsa. “Literasi berarti juga sumber inspirasi, jendela menuju pemahaman, dan memantik pencerahan wawasan.Maka, penguasaan literasi sebagai tolok ukur kemajuan peradaban bangsa, menjadi sangat penting,” ucap Hari Samputra Agus, Direktur Pendidikan GFI, saat membuka diskusi Telisik, di Jakarta (24/10).

Diskusi yang dimoderatori oleh Hendrajit, Direktur Eksekutif GFI, mengkritisi perkembangan teknologi digital yang begitu cepat, seolah bisa mendikte kemampuan nalar atau kreatifitas manusia. Karena, di balik layar cahaya biru komputer yang terus menyala, dunia bergulir, pendidikan berjalan perlahan namun pasti tersesat.

Kalau dulu membaca halaman yang nyata, sekarang jari-jari menari di atas layar komputer yang pekat. Gema suara buku, kini tergantikan notifikasi. Ruang kelas sunyi, berganti dunia maya yang gemerlap. Sehingga, Korie Soenarko, Direktur Informasi dan Komunikasi GFI berpendapat, secanggih apapun teknologi, sejatinya manusia tak akan mungkin dikalahkan oleh teknologi.

Sedangkan mantan Dirut Pertamina Martiono Hadianto (1998-2000) memaparkan, “dari era pra kolonial Belanda, hingga datangnya Belanda dan Jepang sebagai penjajah, hingga kita menghirup alam kemerdekaan, secara sosial masyarakat kita tidak berubah. Hanya ada dua golongan. Golongan Ndoro atau bangsawan priayi yang merasa superior dan merasa golongan penguasa, dan dan golongan abdia, yang berkebalikan dengan golongan yang pertama tadi, merasa rendah diri dan merasa tidak berdaya.”

Singkat cerita, perlu berfikir kembali soal strategi kebudayaan bangsa sebagai jatidiri kekayaan kearifan lokal sendiri. Sehingga lintasan sejarah bangsa tak hilang begitu saja dengan perkembangan teknologi.

Jurnalis: Rendy

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait