KEDIRI- Pengenalan sekaligus sosialisasi tanam padi sistem jarwo (jajar legwo) menjadi andalan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri untuk memperkuat produktifitas pertanian ditengah-tengah semakin menyempitnya lahan pertanian di Kota Kediri. Temu lapang pada fard field day yang berlokasi di Kelurahan Sukorame Kecamatan Mojoroto ini, dihadiri Danramil Mojoroto, Kapten Inf Arifin Effendi, Camat Mojoroto, M.Ridwan, Ir.Kusnohadi dari Petrokimia Gresik serta Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Kediri, Ir.Semeru Singgih, Selasa (18/04/2017).
“Banyak alternatif-alternatif yang mempengaruhi proses meningkatnya produksi padi, mulai dari penggunaan bibit unggul, pemupukan yang tepat sasaran, pengairan yang tepat dan pengendalian hama penyakit. Pada saat ini ,ada cara yang bisa di tempuh oleh petani dalam proses meningkatkan produksi padi ,salah satu yang bisa di pilih yaitu dengan cara tanam padi dengan sistem jajar legowo,” kata Ir.Semeru Singgih.
Ir.Kusnohadi, pada kesempatannya memberikan gambaran, bahwa penerapan sistem tanam jajar legowo akan memberikan hasil maksimal dengan memperhatikan arah barisan tanaman dan arah datangnya sinar matahari. Lajur barisan tanaman dibuat menghadap arah matahari terbit ,agar seluruh barisan tanaman pinggir dapat memperoleh intensitas sinar matahari yang optimum ,dengan demikian tidak ada barisan tanaman terutama tanaman pinggir yang terhalangi oleh tanaman lain dalam mendapatkan sinar matahari.
“Banyak aplikasi yang bisa digunakan petani disini, untuk jajar legowo 2:1 ,dua baris diselingi satu baris yang kosong dengan lebar dua kali jarak tanam, dan pada jarak tanam dalam baris yang memanjang di perpendek menjadi setengah jarak tanam dalam barisannya. Jajar Legowo 3:1 ,tiga baris tanaman padi di selingi dengan satu baris kosong dengan lebar dua kali jarak tanam, dan untuk Jarak tanam tanaman padi yang dipinggir menjadi setengah jarak tanam dalam barisannya. Jajar Legowo 4:1 ,empat baris tanaman padi diselingi dengan satu baris kosong dengan lebar dua kali jarak tanam, dan untuk jarak tanam tanaman padi yang dipinggir menjadi setengah jarak tanam dalam barisannya,”jelas Mantri Pertanian Kecamatan Mojoroto ,Yudhi Rustanto.
Kapten Inf Arifin Effendi tidak ketinggalan menyampaikan pendapatnya, kondisi lahan pertanian yang ada di Kota Kediri dari tahun ke tahun kian menyempit, sebagian sudah beralih fungsi menjadi pemukiman penduduk atau perumahan, sebagian lagi juga menjadi tempat didirikannya perusahaan. Untuk itu, setiap jengkal tanah yang ada di Kota Kediri, harus benar-benar diupayakan efektif dan efisien mengembangkan budidaya tanam padi, agar produktifitas pertanian tetap terjaga. (Pe).