Tentara Juga Manusia, Menangis Saat Meninggalkan Keluarga Demi Tugas Negara

  • Whatsapp

MADIUN, beritalima.com- Sebanyak 450 prajurit dari
Batalyon Infanteri Para Rider 501 Bajra Yudha Madiun, Jawa Timur, diberangkat ke perbatasan Indonesia-PNG, sebagai pengamanan perbatasan (Pamtas), Kamis 8 Pebruari 2018.

Sebagai manusia biasa, mereka ada yang menangis saat berpamitan dengan keluarga untuk meninggalkan orang tercinta demi tugas negara selama 9 bulan.

Komandan Batalyon Yonif Para Raider 501 Bajra Yudha Madiun, Mayor Infantri Eko Antoni Chandra Listyanto, mengatakan pengiriman pamtas RI-PNG diakui sangat mendesak, sehingga mental prajurit TNI dan latihan-latihan bersifat taktis harus disiapkan dengan matang.

“Persiapan sudah dilakukan sejak Oktober 2017 lalu.
Mereka akan bertugas selama 9 bulan dan disebar di 16 pos, di antaranya di kampung Bewan, Desa Petiwi dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw, Papua,” ungkap Mayor (Inf) Eko Antoni, usai upacara cium tunggul batalyon sebagai ritual pelepasan pasukan.

Danyon yang turut berangkat bersama anak buahnya ini menekankan agar anggotanya senantiasa mengamankan diri sendiri dan satuannya selama bertugas di perbatasan. Prajurit juga diminta mematuhi standar aturan tugas yang ada karena mereka diamanatkan untuk mengamankan empat patok batas negara.

Ditegaskannya, dari 116 batalyon TNI Angkatan Darat di Indonesia, Yonif 501 Madiun telah mendapat kepercayaan untuk memenuhi tugas negara di perbatasan menggantikan Batalyon Kostrad 432 Ujung Pandang.

“Pamtas bukan giliran, ini tugas negara. Jaga kehormatan keluarga, pernikahan dan tugas satuan,” ungkapnya.

Hadir dalam pelepasan pasukan ini, diantaranya Wakil Walikota Madiun, H. Armaya dan Kapolres Madiun AKBP Sony Mahar Budi. (Kominfo).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *