JAKARTA, Beritalima.com– Ketua Dewan Pimpinan Nasional (DPN) partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Muhammad Anis Matta yakin kaum perempuan akan semakin eksis dalam Pemilu 2024. Kaum perempuan akan semakin berpengaruh dalam menentukan masa depan politik Indonesia ke depan.
“Dalam Pemilu 2024, kita akan menyaksikan Gelora menjadi pelopor pemberdayaan Perempuan Indonesia, karena pengaruh yang mereka berikan semakin besar dalam politik,” kata Anis saat menjadi keynote speaker dalam acara peringatan Hari Kartini partai Gelora Indonesia dengan tema ‘Perempuan Gelora, Perempuan Berdaya’ di Jakarta, Selasa (20/4).
Menurut Anis, partai Gelora mempunyai ide untuk menjadikan seluruh perempuan Indonesia berdaya. Sebab, agama, negara dan masyarakat memberi peluang kepada perempuan lebih berdaya dan berpartisipasi, tak hanya di lingkungan sosial saja, tetapi juga politik dan bisnis.
“Insya Alllah peluang-peluang ini bisa kita rebut. Perempuan Indonesia bersama partai Gelora menemukan ruang untuk mengaktualisasi dirinya,” ujar Wakil Ketua DPR RI Koordinator bidang Kesejahteraan Rakyat itu.
Bidang Perempuan partai Gelora, lanjut Anis, telah menemukan narasinya dan menjadi role model untuk mengajak kaum perempuan Indonesia agar berpartipasi lebih besar lagi dalam berbagai bidang. “Kita bersyukur bisa mendorong perempuan berpartisipasi lebih besar lagi.”
Dikatakan, DPD sudah 100 persen di 514 kabupaten/kota dan DPC sudah 73 persen. “Kita ingin di DPD dan DPC dibentuk bidang perempuan, supaya ide perempuan tidak hanya di Jakarta saja, bukan hanya di ibukota provinsi, tapi juga sampai ke desa-desa,” ungkap politisi senior kelahiran Welado, Bone, Sulawesi Selatan, 7 Desember 1968 itu.
Wakil Ketua Umum DPN partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah menambahkan, dalam era milenium ini kaum perempuan harus diperkuat pada posisi yang tinggi, sejajar dan setara, bukan sebaliknya dilemahkan.
“Kita harus bangkit bersama dan saling menguatkan, karena laki-laki dan perempuan itu diciptakan berpasangan. Harus saling menguatkan, tidak boleh menganggap perempuan tak ada. Inilah arti dari emansipasi sebenarnya,” kata Fahri.
Sebagai pasangan, ungkap Fahri, kaum pria harus membuat perempuan semakin berjaya, sehingga dapat menyongsong masa depan yang penuh ketidakpastian akibat pandemi Covid-19 ini dilakukan secara bersama-sama. “Harus saling menguatkan dan bersatu. Ini waktunya perempuan untuk bekerja, semakin setara dan kita bersatu menyongsong masa depan Indonesia,” tandas Fahri.
Guru Besar IPB dan Wakil Ketua Dewan Penasehat ICMI, Prof Dr Ir Aida Vitaliya Hubels menilai, kebijakan Pemerintah dalam meningkatkan peran perempuan telah membawa dampak positif. Misalnya dalam pengisian ragam jabatan yang di tempati perempuan. “Perempuan semakin kompeten dan kapabel. Ada yang jadi menteri, anggota DPR, gubernur, bupati, walikota, rektor dan komisaris BUMN. Akses terhadap perempuan semakin terbuka,” kata Aida.
Ketua Bidang Perempuan DPN partai Gelora Indonesia, Ratih Sanggarwati mengatakan, peringatan Hari Kartini 2021 di tengah pandemi Cobid-19 ini bisa menjadi momentum berbagi, memberi inspirasi dan meningkatkan hak kesetaraan gender. “Perempuan saat ini berjuang di tengah situasi yang sulit, sehingga bisa memberikan inspirasi bagi keluarga dan lingkungan.”
Pandangan dia, Kartini masa kini punya dedikasi, kiprah dan kontribusi yang luar biasa, sehingga bisa menjadi inspirasi bagi siapa saja. “Saat ini, perempuan dapat memaksimalkan peran untuk ikut membangun Indonesia maju dan kokoh. Bersama perempuan Gelora, perempuan berdaya.”
Dalam peringatan Hari Kartini ini, partai Gelora menggelar berbagai lomba antara lain narasi sejarah Kartini, pantun dan Kartini Award. Lomba narasi sejarah Kartini diikuti anak dan remaja dari berbagai daerah. (akhir)